Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

8 Jejak si Urat Nadi Energi Indonesia

8 Jejak si Urat Nadi Energi Indonesia

Jakarta: PT Pertamina International Shipping (PIS) berperan sebagai urat nadi yang tak terlihat namun sangat vital, di balik energi yang menggerakkan aktivitas sehari-hari jutaan masyarakat Indonesia.
 
Mengelola 700 armada kapal, 300 di antaranya adalah kapal tanker, ditambah juga terminal penyimpanan, dan distribusi energi berbasis laut, PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina kini telah menginjak usia delapan tahun. PIS memastikan aliran energi terus berjalan tanpa hambatan, menghubungkan pulau-pulau di nusantara, menjadikan lautan Indonesia sebagai jalur energi yang menggerakkan perekonomian bangsa.
 
“Pertamina International Shipping (PIS) terus membuktikan perannya sebagai motor utama angkutan energi nasional melalui berbagai pencapaian monumental. Salah satunya adalah capaian di mana Pertamina Group kini berhasil memiliki lebih dari 100 armada tanker milik” ujar CEO PIS Yoki Firnandi, dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Desember 2024.
Tidak hanya menjadi tulang punggung angkutan laut dalam negeri, PIS juga terus kembangkan layar untuk harumkan nama Indonesia di lautan dunia. Menurut Yoki, kesuksesan PIS tak lepas berkat kerja keras seluruh Perwira, kru dan dukungan serta sinergi Pertamina Group.
 
Berikut adalah sederet capaian PIS, yang menembus cakrawala dunia:
 
1. Dukung ketahanan energi Nasional

PIS mengangkut miliaran liter energi ke penjuru Negeri. Sebagai urat nadi virtual energi nasional, PIS mengangkut lebih dari 161 miliar liter energi berupa BBM dan LPG dalam setahun dengan total 20 ribu kali pengangkutan dari timur hingga barat Indonesia.
 
PIS juga menjadi bagian rantai distribusi energi nasional melalui enam terminal di bawah PT Pertamina Energy Terminal (PET), yang kini menampung 922 ribu kiloliter BBM dan 284.500 metrik ton LPG. Melalui LPG Terminal Tanjung Sekong, PIS berhasil melayani 40 persen pasokan LPG nasional.
 
“Kelancaran distribusi energi juga tak lepas dari 402 kapal pendukung PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). Secara keseluruhan, PIS mengelola lebih dari 700 armada kapal, dengan 106 kapal milik yang diawaki sekitar 10 ribu pelaut andal.
 
2. Penguatan armada berstandar internasional dan ramah lingkungan

Untuk meningkatkan keandalan dalam angkutan energi nasional dan ekspansi bisnis, PIS menambah 11 armada tanker selama 2024. Meliputi tanker-tanker pengangkut gas raksasa, termasuk 4 kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) yakni  Pertamina Gas Tulip, Pertamina Gas Bergenia, Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
 
Penambahan unit-unit tanker baru ini tentu membuat rata-rata usia armada kian prima. Saat ini terdapat sebanyak 419 tanker VLGC yang berlayar di seluruh dunia berusia 10,08 tahun. Dengan penambahan unit-unit baru tahun ini, PIS kini memiliki tujuh tanker VLGC dengan rerata usia 3,42 tahun.
 
Adapun dari 106 kapal milik PIS, sebanyak 58 kapal mendapatkan skor rata-rata 3,15 dari 5 dalam Ship Inspection Report (SIRE), memenuhi syarat untuk beroperasi di perairan regional khusus dan internasional. PIS juga memiliki rekor zero fatality kru kapal dan 40,5 juta jam kerja aman. Pencapaian tersebut merupakan buah transformasi perusahaan dan ekspansi bisnis yang terus dilakukan tanpa mengurangi sedikitpun aspek kesejahteraan para pelaut.
 
3. Pertumbuhan bisnis signifikan

Pada laporan kinerja semester I-2024, PIS membukukan laba sebesar USD280,9 juta, naik 103 persen dibanding periode serupa di tahun lalu yang berada di angka USD138,5 juta. Perolehan laba hingga Juni ini sekaligus melewati RKAP 2024, yang ditargetkan mencapai USD267,1 juta hingga akhir tahun ini.
 
Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan. Selama pertengahan tahun pertama ini, PIS meraup pendapatan USD1,72 miliar. Begitu pula dengan EBITDA, yang juga tercatat naik 28 persen dari USD458,4 juta di semester pertama tahun lalu menjadi USD587,5 juta.
 
“Tentunya kami optimistis akan mencetak kinerja positif di akhir 2024, berkat pertumbuhan bisnis yang luar biasa. Harapannya, semangat ini akan berlanjut di tahun depan untuk hasil yang lebih luar biasa,” kata Yoki.
 
4. Memperluas jenis kargo

Diversifikasi jenis kargo menjadi salah satu  jurus PIS dalam menatap lanskap bisnis di masa depan. Membaca peluang tersebut, PIS tengah meningkatkan presentasi kargo hijau dalam keseluruhan operasi bisnisnya. Sebagai catatan, PIS telah menargetkan pendapatan dari bisnis hijau naik menjadi 34 persen terhadap keseluruhan pendapatan perusahaan.
 
Strategi PIS untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau adalah melalui pasar bahan bakar hijau, yakni LNG, LPG, amonia, hingga kargo petrokimia seperti bitumen, metanol, serta soda kaustik. Perusahaan juga dalam proses mengkaji potensi pengangkutan komoditas dry bulk untuk memperluas diversifikasinya.
 
 

5. Harumkan Indonesia di pentas dunia

Di 2024 ini, PIS sukses memperluas porsi pasar non-captive hingga mencapai 19,2 persen. Capaian tersebut tak lepas dari strategi perusahaan dalam diversifikasi rute, khususnya di negara-negara Afrika dan Eropa. Untuk memuluskan upaya tersebut, saat ini PIS telah memiliki tiga kantor perwakilan di Singapura (PIS Asia Pacific), Dubai (PIS Middle East), dan London (PIS Europe).
 
Letak ketiga kantor perwakilan yang berada di titik-titik strategis diharapkan dapat meningkatkan jaringan dan rute internasional PIS. Hingga saat ini, 60 unit armada milik PIS telah berlayar ke 65 rute internasional.
 
6. Langkah nyata menuju nol karbon 2060

PIS menargetkan penurunan emisi CO2 yang dihasilkan dari operasional perusahaan hingga 32 persen pada 2034. Untuk mendukung realisasi target tersebut, PIS menerapkan sejumlah inovasi khusus untuk mengurangi emisi karbon dalam seluruh lini bisnis. Salah satu langkah utama adalah modernisasi armada, dengan menghadirkan tujuh buah kapal VLGC (Very Large Gas Carrier). Kapal tanker raksasa berteknologi bahan bakar ganda (dual-fuel) ini merupakan tanker rendah emisi yang pertama di Indonesia, untuk mendorong transisi energi.
 
Hingga Oktober 2024 PIS telah berhasil mereduksi 41,4 kiloton CO2e, melewati target tahun ini perusahaan menargetkan 29 ktCO2. PIS juga baru saja mendapatkan rating ESG dari MSCI dengan skor BBB untuk kategori oil and gas transportation. Skor BBB ini merupakan skor terbaik yang pernah dicapai di sektor industri shipping nasional saat ini.
 
7. Siapkan terminal energi masa depan

Terminal Tanjung Sekong yang berlokasi di Cilegon, Banten, merupakan wujud visi PIS dalam menjaga suplai energi nasional. Terminal ini mampu menyediakan sekitar 40 persen kebutuhan LPG di bawah pengelolaan PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha dari PIS. Didukung teknologi canggih seperti Terminal Automation System, Digital Integrated Operation System (DIOS), dan penggunaan listrik tenaga surya, terminal ini beroperasi sebagai terminal hijau yang terintegrasi.
 
Di samping itu, PIS menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kontribusi terhadap bisnis hijau melalui kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Terminal Kalibaru, Jakarta Utara. Proyek ini menjadi tonggak sejarah baru pengembangan infrastruktur energi ramah lingkungan di Indonesia.
 
8. Kebermanfaatan untuk lautan dan masyarakat Indonesia

Melalui payung program BerSEAnergi untuk Laut, PIS merealisasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan dalam melindungi laut dan membantu membangun kehidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat dan komunitas pesisir.
 
Program ini mencakup kegiatan mulai dari pendidikan literasi bagi anak usia sekolah yang bertajuk LiteraSEA, pemberdayaan dan peningkatan kesehatan masyarakat pesisir, coastal clean up, hingga konservasi biota dan ekosistem laut seperti mangrove, terumbu karang, dan hiu paus.
 
Pada program LiteraSEA, tercatat ada 5.000 siswa di 49 sekolah se-Indonesia sebagai penerima manfaat program. Tak hanya itu, program ini juga ikut membangun dan merenovasi perpustakaan sekolah.
 
Bekerja sama dengan Yayasan Dokter Peduli, PIS membantu menyediakan Rumah Sakit Terapung di Papua Barat yang melayani 3.370 pasien. PIS juga telah menanam 10 ribu pohon mangrove di wilayah pesisir Indonesia dan mendukung konservasi hiu paus dengan melakukan geo-tagging hiu paus di Kwatisore, Kabuaten Nabire.
 
BerSEAnergi untuk Laut ini membawa PIS memimpin transisi energi dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta meningkatkan tata kelola perusahaan menjadi lebih berkelanjutan. Total penerima manfaat program TJSL PIS ini sudah mencapai 9.000 orang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(AHL)