Tuban (beritajatim.com) – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Tuban memberikan penjelasan tentang awal Syawal berdasarkan gerhana matahari.
Menurut Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama, bahwa pada 8 April 2024 terjadi gerhana matahari di Canada. Artinya, gerhana matahari merupakan tanda ijtimak atau konjungsi yang dapat dilihat langsung dengan mata.
“Alhamdulillah, seluruh dunia sepakat bahwa Idulfitri jatuh pada 10 April,” ucap Zem sapaannya, Selasa (9/4/2024).
Ia juga menyampaikan, dengan adanya gerhana matahari, ditambah dengan hisab, hilal pada tahun 2024 tidak terpengaruh oleh penglihatan. “Kayaknya tak terpengaruh oleh penglihatan. Ada awan sebanyak apapun, Hari Raya Idulfitri jatuh pada 10 April 2024,” paparnya.
Berdasarkan data dari BMKG, Zem memperlihatkan tanda awal Syawal yang dilihat di seluruh dunia hilal sudah diatasi ufuk > 0⁰, lalu dilihat dari Selandia Baru tinggi hilal mencapai 1⁰. “Jadi dipastikan lebaran akan sama dengan Makkah (Arab Saudi),” tutur Zem.
Sementara itu, pada sore hari ini, ada kegiatan Rukyatul Hilal yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Tuban bersama instansi terkait di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori. “Kita tetap menunggu keputusan sidang isbat,” pungkasnya. [ayu/suf]