TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengulangi seruannya agar AS membeli Greenland dari Denmark.
Ia pernah menyerukan pembelian Greenland pada masa jabatannya yang pertama.
“Demi tujuan Keamanan Nasional dan Kebebasan di seluruh Dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kendali atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak,” tulis Donald Trump dalam pengumuman, Minggu (23/12/2024).
Greenland, pulau terbesar di dunia, terletak di antara Samudra Atlantik dan Samudra Arktik, dengan 80 persen wilayahnya ditutupi oleh lapisan es dan menjadi lokasi pangkalan militer AS yang besar.
Wilayah ini memperoleh pemerintahan sendiri dari Denmark pada tahun 1979.
Sebelumnya, Donald Trump dikabarkan mengincar Kanada dan Terusan Panama.
Ia mengatakan AS dapat mengambil alih kembali kendali Terusan Panama jika tidak ada pengurangan biaya pengiriman yang diperlukan untuk menggunakan jalur air yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik itu.
“Jika prinsip-prinsip, baik moral maupun hukum, dari sikap memberi yang murah hati ini tidak diikuti, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan ke Amerika Serikat, secara penuh, cepat, dan tanpa pertanyaan,” katanya, seperti diberitakan Anadolu Agency, Sabtu (21/12/2024).
Amerika Serikat membangun terusan ini pada awal tahun 1900-an tetapi menyerahkan kendali kepada Panama pada tanggal 31 Desember 1999, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1977 oleh Presiden Jimmy Carter.
Selain itu, Donald Trump juga mengusulkan agar Kanada menjadi negara bagian AS yang ke-51 dan menyebut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebagai gubernur untuk “Negara Bagian Besar Kanada”.
“Presiden bercanda. Presiden menggoda kita. Tentu saja, dalam masalah itu, komentarnya sama sekali tidak serius,” kata Menteri Keamanan Publik saat itu Dominic LeBlanc, dikutip dari AP News.
Greenland Tidak Dijual
Kepala pemerintahan Greenland, Múte Bourup Egede, menyatakan seruan terbaru Donald Trump untuk kendali AS atas Greenland akan berakhir sia-sia seperti seruannya pada masa jabatan pertamanya.
“Greenland adalah milik kita. Kami tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual,” kata Múte Bourup Egede dalam sebuah pernyataan, Senin (23/12/2024).
“Kita tidak boleh kalah dalam perjuangan kita selama bertahun-tahun untuk kebebasan,” lanjutnya.
Donald Trump membatalkan kunjungan tahun 2019 ke Denmark setelah tawarannya untuk membeli Greenland ditolak dan akhirnya tidak membuahkan hasil.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)