FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Udin (54), warga Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, tak asing lagi dengan bencana banjir.
Selama lebih dari satu dekade, ia bersama warga lainnya harus menghadapi genangan air setiap tahun, terutama saat akhir dan awal tahun.
“Mulai 2012 setiap tahun banjir sampai sekarang. Sudah 12 tahun lebih,” ujar Udin kepada awak media, Selasa (24/12/2024).
Banjir kali ini, kata Udin, disebabkan oleh tanggul yang dibobol warga. Ia menjelaskan, tindakan tersebut dilakukan untuk mengatasi genangan air di sekitar permukiman.
“Ini kan tanggul ini, dibobol sama warga kemarin, di sini mi masuk air. Dibobol karena katanya tergenang (di dalam). Di belakang rumah ini tanggul, masih utuh, di sudutnya ini,” ucapnya sambil menunjuk lokasi tanggul.
Udin mengaku, banjir kali ini tidak separah yang pernah dialaminya pada tahun 2019. Namun, tetap saja genangan ini menyulitkan aktivitas warga.
“Kemarin kami ditinjau dari Pompengan, PU juga, katanya solusinya ditanggul kembali. Satu-satunya solusi ini, tidak ada jalan lain kecuali ditanggul,” ungkapnya.
Meskipun banjir telah menjadi rutinitas tahunan, Udin tetap bertahan di rumahnya.
“Kami tetap bertahan ini karena banjir cuma satu bulan, jadi 11 bulan itu amanji,” imbuhnya.
Menurutnya, genangan hanya terjadi selama sekitar satu bulan, sementara sisa waktu sepanjang tahun cukup aman.
“Jadi akhir tahun saja sama awal tahun. Itu ji,” kata Udin dengan nada pasrah.
Ketika ditanya tentang berapa lama banjir biasanya surut, Udin menjawab, “Kalau banjir begini, biasanya surut setelah tiga minggu.”