Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gunung Semeru di Lumajang Sudah Meletus 4 Kali

Gunung Semeru di Lumajang Sudah Meletus 4 Kali

Lumajang (beritajatim.com) – Gunung semeru di Lumajang Jawa Timur telah meletus sebanyak empat kali pada Selasa 9 April 2024 dari pagi hingga malam.

Laporan dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementrian ESDM menyebutkan

1. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Selasa, 09 April 2024, pukul 06:17 WIB.

Tinggi kolom letusan teramati ± 1000 m di atas puncak (± 4676 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 98 detik.

2. Kemudian pada pukul 07:51 WIB terjadi erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati ± 1000 m di atas puncak (± 4676 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.

3. Padapukul 10:34 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati.

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 114 detik.

4. Kemudian terjadi erupsi G Semeru pada hari Selasa, 09 April 2024, pukul 19:12 WIB.

Tinggi kolom letusan teramati ± 800 m di atas puncak (± 4476 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 92 detik.

Rekomendasi untuk Warga

Ghufron Alwi dari pos pengamatan Gunung Semeru menjelaskan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” kata Gufron.

Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(ted)