Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Saingi Starlink Elon Musk, China Bangun Megakonstelasi Guowang

Saingi Starlink Elon Musk, China Bangun Megakonstelasi Guowang

Jakarta

Roket Long March 5B dengan tahap atas Yuanzheng-2 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Wenchang pada pukul 05.00 pagi ET (1000 UTC) pada 16 Desember 2025, membawa kelompok satelit pertama untuk megakonstelasi nasional China, Guowang.

Meskipun tidak ada liputan resmi peluncuran tersebut, streaming siaran langsung amatir menyediakan rekaman dari Wenchang, memperlihatkan sejumlah besar penonton di pantai yang jarak pandangnya dekat dengan landasan peluncuran.

Shanghai Academy of Spaceflight Technology (SAST) mengonfirmasi keberhasilan peluncuran dua jam setelah lepas landas. Di dalamnya terdapat kelompok satelit Internet orbit rendah 01. Namun SAST tidak mengungkap informasi tentang jumlah satelit, maupun rincian dasar seperti orbitnya, massa satelit, dan pabrikannya.

Mengutip laporan Xinhua, satelit-satelit tersebut merupakan kelompok pertama satelit orbit Bumi rendah untuk konstelasi satelit internet yang sedang dibangun China. Megakonstelasi Guowang dibangun untuk menyediakan jangkauan komunikasi global dari orbit Bumi rendah dan dipandang sebagai respons terhadap kehadiran Starlink dan konstelasi lainnya yang saat ini kian menyesakkan orbit Bumi.

Meskipun konstelasi Guowang secara kasat mata berfokus pada kepentingan sipil, ketersediaan informasi mengenai proyek ini terbatas. Tidak seperti misi sebelumnya, tahap pertama Long March 5B diperkirakan tidak akan mencapai orbit, sehingga tidak akan masuk kembali tanpa kendali. Hal ini disebabkan roket menggunakan tahap atas YZ-2 untuk memasukkan satelit ke orbit yang dituju.

Rencana Guowang pertama kali diketahui pada 2020 melalui pengajuan sekitar 13.000 satelit ke International Telecommunication Union (ITU). Konstelasi ini dikelola oleh China Satellite Network Group Co., Ltd., atau China Satnet, yang didirikan pada April 2021. Perusahaan yang berkantor pusat di Area Baru Xiong’an di Provinsi Hebei itu, mengawasi desain, penyebaran, dan pengoperasian konstelasi tersebut.

Menurut regulasi ITU, China Satnet harus meluncurkan setengah dari 13.000 satelit pada 2032. Untuk mewujudkannya, China dituntut meningkatkan aktivitas peluncuran sambil melanjutkan program luar angkasa lainnya.

Satu Negara, Dua Megakonstelasi

Ini bukan megakonstelasi pertama China yang mulai dibangun tahun ini. Proyek Qianfan atau Thousand Sails, megakonstelasi yang berpusat di Shanghai telah mengirimkan 54 satelit pertamanya ke orbit melalui tiga peluncuran tahun ini.

Peluncuran keempat akan dilakukan oleh roket Long March 8 dari pusat peluncuran ruang angkasa komersial Hainan yang baru paling cepat pada 22 Desember. Proyek ini akan membangun konstelasi 14.000 satelit, dengan tujuan memiliki sekitar 600 satelit di orbit pada akhir 2025. Untuk itu, SSST telah mengumpulkan dukungan substansial, salah satunya dengan mengamankan pendanaan sekitar USD943 juta pada awal 2024.

Persetujuan pemerintah China terhadap dua komunikasi orbit Bumi rendah menunjukkan nilai strategis tinggi pada sistem tersebut. Megakonstelasi tersebut telah menjadi pendorong ekonomi digital China, menyediakan layanan pita lebar di daerah terpencil dan kurang terlayani, dan bagian dari proyek internet satelit untuk kebijakan infrastruktur baru China yang diluncurkan pada 2020.

Dengan menawarkan layanan internet satelit secara internasional, Guowang dan Qianfan dapat memperkuat kekuatan dan pengaruh ekonomi China, khususnya di negara-negara berkembang. Setidaknya, Qianfan telah menandatangani perjanjian dengan Brasil untuk menyediakan layanan mulai 2026.

Secara nasional, bagi China sendiri, jaringan satelit yang dikendalikan secara domestik memastikan independensi strategis China agar tak bergantung pada penyedia asing seperti Starlink. Kedua konstelasi tersebut juga dapat menyediakan kontrak bagi pembuat satelit komersial China dan armada penyedia layanan peluncuran komersialnya, yang sedang mengembangkan serangkaian peluncur angkat sedang yang dapat digunakan kembali.

Peluncuran Besar-besaran

China memanfaatkan Long March 5B, yang awalnya dirancang untuk meluncurkan modul stasiun luar angkasa negara itu dan wahana antariksa berawak untuk misi Bulan, untuk meluncurkan megakonstelasinya. Peluncuran ini juga berbarengan dengan roket Long March 8 yang disempurnakan, yang diharapkan akan diluncurkan tahun depan.

Tak hanya itu, China memperluas bandara antariksanya untuk memfasilitasi tingkat peluncuran yang jauh lebih tinggi dengan kendaraan peluncur yang lebih beragam agar rencana penyebaran satelit dapat dilaksanakan.

Peluncuran ini merupakan upaya peluncuran orbital ke-64 China di 2024. Meskipun hal tersebut mengindikasikan China masih jauh dari target 100 peluncuran tahun ini, kemajuan yang terlihat pada pembangunan megakonstelasi, bandara antariksa, dan roket baru, menunjukkan bahwa lompatan tersebut dapat terjadi pada 2025.

Pembangunan megakonstelasi Guowang dan Qianfan serta meningkatnya laju peluncuran kemungkinan akan berdampak pada manajemen lalu lintas ruang angkasa, makin padatnya orbit Bumi, bertambahnya sampah dan puing luar angkasa, serta berdampak pada dunia astronomi dan geopolitik.

(rns/rns)