Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Netanyahu Ogah Tarik Pasukan dari Gunung Hermon, Klaim Jaga Perbatasan

Netanyahu Ogah Tarik Pasukan dari Gunung Hermon, Klaim Jaga Perbatasan

Jakarta, CNN Indonesia

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeklaim militer Israel (ID) akan tetap menguasai Gunung Hermon yang berada di perbatasan Suriah, hingga ada kesepakatan lebih lanjut.

Pada Selasa (17/12) lalu, Netanyahu secara langsung mendatangi gunung tersebut untuk memberikan pengarahan operasional dengan komandan militer dan pejabat keamanan.

“Kami mengadakan penilaian ini untuk memutuskan penempatan IDF di tempat penting ini, hingga ditemukan kesepakatan lain yang menjamin keamanan Israel,” kata Netanyahu usai mengunjungi Gunung Hermon, seperti dilansir Reuters.

Pasukan Israel menduduki Gunung Hermon saat mereka bergerak ke zona demiliterisasi antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menyusul runtuhnya rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad.

Israel mengeklaim langkah itu “terbatas dan sementara”, untuk memastikan keamanan perbatasan Israel. 

Penempatan pasukan Israel di zona penyangga, yang dibuat setelah perang Arab-Israel tahun 1973, dikritik sebagai pelanggaran perjanjian internasional oleh sejumlah negara dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Perjanjian tersebut menetapkan zona penyangga demiliterisasi antara Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan wilayah Suriah lainnya.

Dalam perjanjian itu Israel harus menarik diri dari beberapa wilayah Suriah yang diduduki pada tahun 1967.

Namun Netanyahu menolak dengan mengeklaim perjanjian itu tidak berlaku lagi setelah runtuhnya rezim Assad dan pengambilalihan Suriah oleh kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al Sham (HTS).

Dilansir CNN, puncak Gunung Hermon merupakan aset luar biasa yang berada di bawah kendali Israel. Dengan ketinggian 2.814 meter, puncak gunung ini lebih tinggi daripada titik mana pun di Suriah atau Israel.

Direktur Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem (JISS), Efraim Inbar, dalam makalah akademisnya tahun 2011 menulis tentang banyak keuntungan yang ditawarkan oleh Gunung Hermon.

“(Gunung) ini memungkinkan penggunaan pengawasan elektronik hingga ke wilayah Suriah, sehingga Israel dapat memberikan peringatan dini jika terjadi serangan,” tulisnya.

Selain itu puncak Gunung Hermon yang berjarak hanya 35 kilometer dari ibu kota Damaskus, sangat mudah bagi Israel untuk menargetkan Suriah dalam jangkauan meriam artileri.

Pemimpin milisi Suriah Mohammad Al Jolani menuduh Israel melewati “garis batas” dengan tindakannya di Suriah. Sementara negara-negara tetangga di kawasan itu juga mendesak Israel menarik pasukan dari semua wilayah di Suriah.

Netanyahu bersikeras “tangannya terulur” kepada pemerintah baru Suriah. Dia mengeklaim akan menarik pasukan Israel jika pasukan Suriah dapat menjamin keamanan di perbatasan.

Namun tidak jelas kapan kesepakatan itu bisa tercapai.

(dna/dna)

[Gambas:Video CNN]