Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Perbedaan Makna Hari Ibu di Indonesia dan Mother’s Day

Perbedaan Makna Hari Ibu di Indonesia dan Mother’s Day

Jakarta: Peringatan Hari Ibu (PHI) yang jatuh setiap 22 Desember memiliki makna lebih luas dibandingkan Mother’s Day di negara lain. Jika Mother’s Day lebih menekankan hubungan ibu dan anak, PHI di Indonesia merupakan penghormatan terhadap perjuangan dan kontribusi perempuan sebagai pilar bangsa.

“Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan Mother’s Day di negara lain,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Arifatul Choiri Fauzi, dalam amanat resminya, yang dikutip Kamis, 19 Desember 2024.

Sejarah PHI berawal dari Kongres Perempuan Indonesia Pertama di Yogyakarta pada 22 Desember 1928, yang menyatukan perempuan lintas agama, etnis, dan kelas sosial dalam perjuangan kemerdekaan. Pada Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung tahun 1938, tanggal tersebut resmi ditetapkan sebagai Hari Ibu dan diperkuat melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959.

Baca juga: Setangkai Bunga Melati di Logo Hari Ibu 2024, Ini Maknanya

Peringatan PHI juga menjadi simbol peran strategis perempuan dalam pembangunan nasional menuju masyarakat yang adil dan sejahtera. Tahun ini, PHI mengusung tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.”

Berbeda dengan Mother’s Day yang dirayakan dengan makan bersama atau pemberian hadiah, PHI diisi dengan kegiatan seperti seminar, ziarah ke Taman Makam Pahlawan, dan peluncuran Ruang Bersama Indonesia (RBI), yang bertujuan mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

PHI tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengedukasi masyarakat tentang kontribusi perempuan sebagai kunci menuju Indonesia Emas 2045.

Jakarta: Peringatan Hari Ibu (PHI) yang jatuh setiap 22 Desember memiliki makna lebih luas dibandingkan Mother’s Day di negara lain. Jika Mother’s Day lebih menekankan hubungan ibu dan anak, PHI di Indonesia merupakan penghormatan terhadap perjuangan dan kontribusi perempuan sebagai pilar bangsa.
 
“Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan Mother’s Day di negara lain,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Arifatul Choiri Fauzi, dalam amanat resminya, yang dikutip Kamis, 19 Desember 2024.
 
Sejarah PHI berawal dari Kongres Perempuan Indonesia Pertama di Yogyakarta pada 22 Desember 1928, yang menyatukan perempuan lintas agama, etnis, dan kelas sosial dalam perjuangan kemerdekaan. Pada Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung tahun 1938, tanggal tersebut resmi ditetapkan sebagai Hari Ibu dan diperkuat melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959.
Baca juga: Setangkai Bunga Melati di Logo Hari Ibu 2024, Ini Maknanya
 
Peringatan PHI juga menjadi simbol peran strategis perempuan dalam pembangunan nasional menuju masyarakat yang adil dan sejahtera. Tahun ini, PHI mengusung tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.”
 
Berbeda dengan Mother’s Day yang dirayakan dengan makan bersama atau pemberian hadiah, PHI diisi dengan kegiatan seperti seminar, ziarah ke Taman Makam Pahlawan, dan peluncuran Ruang Bersama Indonesia (RBI), yang bertujuan mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
 
PHI tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengedukasi masyarakat tentang kontribusi perempuan sebagai kunci menuju Indonesia Emas 2045.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(DHI)