Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan, baik perorangan, lembaga, atau organisasi masyarakat yang bergerak menyediakan solusi dengan memberdayakan pelaku IKM setempat. Hal ini demi memperluas manfaat dan dampak ekonomi dari perputaran suatu bisnis atau industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, peran IKM sangat strategis dan vital terhadap perekonomian nasional. Hal ini juga didorong dengan tingginya angka populasi IKM yang mencapai 4,5 juta unit usaha dan berkontribusi sebesar 99,77 persen dari total unit usaha industri.
“Dengan populasi tersebut, IKM turut andil menyerap sebanyak 65,52 persen dari total tenaga kerja di sektor Industri keseluruhan, serta berkontribusi hingga 21,53 persen dari total nilai output industri nasional,” kata dia dalam sambutannya pada Penganugerahan Penghargaan Upakarti Tahun 2024, Kamis, 19 Desember 2024.
Menperin yakin jika IKM dapat tumbuh dan berkembang, akan meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional. Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKMA) pun secara rutin menggelar berbagai program pembinaan dan pemberdayaan IKM yang melibatkan pemangku kepentingan lain.
Selain itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak yang terlibat dalam upaya pemberdayaan IKM di berbagai daerah. Penghargaan Upakarti diberikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pemberdayaan IKM melalui pembinaan, kemitraan, serta menumbuhkan wirausaha dan IKM yang berdaya saing.
Penghargaan Upakarti yang dimulai sejak 1985 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong prakarsa masyarakat sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan IKM guna meningkatkan kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja.
“Ini merupakan wujud kolaborasi hexa helix yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. Keterlibatan peran aktif dari pemerintah, akademisi, pelaku industri, komunitas, media massa, dan dukungan regulasi, menjadi kunci untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi yang efektif,” lanjut Menperin.
Dari total 75 usulan yang lolos seleksi administrasi, selanjutnya hanya empat usulan jasa kepeloporan dan 24 usulan jasa pengabdian yang lolos di tahap penilaian substansi. Setelah penilaian substansi, Ditjen IKMA kemudian melakukan peninjauan lapangan (fact finding) terhadap peserta yang memenuhi passing grade penilaian substansi.
“Para penerima penghargaan wajib menunjukkan kontribusi aktif dalam mengembangkan industri kecil dan menengah dalam kurun waktu pengabdian minimal lima tahun,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita.
Dalam penjurian akhir dan presentasi profil, dewan juri yang terdiri atas para pakar, praktisi, dan pemerhati di bidang industri akhirnya menentukan sepuluh penerima Penghargaan Upakarti Tahun 2024. Penerima penghargaan terdiri atas tujuh penerima kategori Jasa Pengabdian dan tiga penerima kategori Jasa Kepeloporan.
Untuk kontribusi pengabdian, tujuh penerima penghargaan adalah Syaeun dari Nusa Tenggara Barat, Andi Sudiarso dari Provinsi DI Yogyakarta, Achmad Nur Hasim (Aam) dari Jawa Timur, Sandi Agustinus dari Banjarmasin, Risyanto dari Kota Batam, Suparti dari Lampung Tengah, serta Gusti Putri Atika Purnomowati dari DI Yogyakarta. Adapun ketiga penerima penghargaan kategori jasa kepeloporan, yaitu PT. Polymindo Permata yang, PT. Riau Andalan Pulp dan Paper, PT. Bali Yoni Saguna (baliMall.id)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(END)