Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.
Pentingnya pertumbuhan fisik anak-anak yang sehat menjadi salah satu fondasi utama untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045.
Oleh karena itu, nutrisi yang mencukupi di masa perkembangan anak-anak adalah faktor krusial.
Melalui program tersebut diharapkan kualitas hidup anak Indonesia lebih baik sehingga membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul dan memiliki daya saing di masa mendatang.
Berbagai simulasi digelar di berbagai wilayah. Sebagai contoh di empat sekolah di wilayah Langowan dan Bitung, Sulawesi Utara.
“Pada awal dan akhir program, kami melakukan pengukuran antropometri dasar dan kadar hemoglobin untuk memastikan keberhasilan program ini. Hal ini menjadi langkah penting dalam mengukur dampak langsung dari program MBG,” kata Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals, dr Adeline Devita dalam keterangannya, Selasa (17/12/2024).
Antropometri merupakan prosedur medis untuk menilai ukuran dan komposisi tubuh seseorang baik orang dewasa maupun anak-anak.
Tujuan pemeriksaan antropometri pada anak-anak dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi status kesehatan secara umum, baik dalam hal kecukupan gizi, serta pola pertumbuhan dan perkembangannya.
Simulasi ini dilakukan untuk memberikan masukan terkait pelaksanaan teknis program tersebut.
“Termasuk pengukuran dampak klinis terhadap pertumbuhan anak-anak serta dampak sosial ekonomi di daerah sekitar sebelum dan sesudah program berjalan,” ujar Head of Communication and Sustainability Kalbe Nutritionals, Arief Purwanto Nugroho.
Ada puluhan ribu paket makan bergizi dibagikan kepada anak-anak di beberapa sekolah di Bitung. Selain nasi, menunya terdiri dari ikan dan susu.
“Enak rasanya, apalagi ikan abon,” kata sejumlah siswa di SD Inpres 6/75 Madidir Bitung, seperti dikutip Tribun Manado.
Menurut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP RI Budi Sulistiyo, pelaksanaan uji coba atau launchig makan bergizi menu ikan plus susu di tonjolkan dari sisi ikannya.
“Menu ikan, bagaimana menu lokal disajikan kepada masyarakat dan di Bitung sebagai kota Perikanan ada banyak ikannya untuk program ini,” jelas Budi Sulistiyo.
Ia menjelaskan kekuatan gizi dari menu ikan memiliki omega 3, omega 6, dapat menunjang asupan protein masyarakat.
Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional Brigjen TNI (Purn) Suarsi Samiran menambahkan program makan bergizi sasarannya mulai dari ibu hamil, anak balita, ibu menyusui, siswa di Paud, SD, SMP sampai SMA.
Untuk susu ada Milk Pro yang diformulasikan khusus sesuai spesifikasi kebutuhan anak dan sesuai dengan arahan Badan Gizi Nasional.
“Walaupun diproduksi dengan biaya yang terjangkau, kami pastikan tetap memiliki kandungan gizi terbaik. Seluruh proses sudah tersertifikasi FSSC 22000 yang merupakan standard yang diakui oleh internasional serta apa yang dipersyaratkan oleh pemerintah melalui BPOM,” tambah Arief.
Pihaknya siap membantu mendistribusikan susu tersebut ke berbagai sekolah, khususnya di wilayah Sulawesi dan nasional secara umum.
“Diharapkan ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat,” kata Ketua Koperasi Cahaya Langowan Nusantara, Meyvi Christine Lumangkun.