Jakarta –
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa serangan Israel di wilayah Palestina itu pada hari Minggu (15/12) menewaskan sedikitnya 40 orang. Korban tewas termasuk beberapa anak-anak, seorang juru kamera TV Al Jazeera, dan tiga petugas penyelamat.
Saluran berita Al Jazeera yang berbasis di Qatar mengatakan bahwa juru kameranya Ahmed al-Louh tewas “dalam bombardir Israel” yang menargetkan kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (16/12/2024), juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal mengonfirmasi Louh tewas dalam serangan yang “menargetkan lokasi Pertahanan Sipil” di kamp Nuseirat, yang juga menewaskan tiga anggota badan penyelamat.
Militer Israel mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah menewaskan Louh, dengan mengklaim bahwa ia adalah anggota Jihad Islam dan “sebelumnya bertugas sebagai komandan peleton” untuk kelompok militan yang telah bertempur bersama Hamas di Gaza tersebut.
Militer Israel mengatakan lokasi pertahanan sipil tersebut digunakan sebagai “pusat komando dan kendali” oleh Hamas dan Jihad Islam.
Militer Israel telah berulang kali menuduh wartawan Al Jazeera memiliki hubungan dengan Hamas atau sekutunya, Jihad Islam.
Louh adalah wartawan Al Jazeera kelima yang terbunuh sejak perang di Gaza dimulai, dan kantor jaringan tersebut di wilayah itu telah digempur.
Bassal mengatakan kepada AFP bahwa serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung oleh warga Palestina yang mengungsi di kota utama Gaza selatan menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk sejumlah anak-anak.