Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Elon Musk memegang erat tahta peringkat terkaya sedunia. Itu setelah harta kekayaannya tembus US$429,2 miliar atau setara Rp 6.875 triliun, menurut Forbes Real-Time Billionaires.
Selama ini, Musk memang konsisten bertengger di posisi nomor 1 sebagai orang terkaya di dunia. Namun, peningkatan harta kekayaan di atas kertas yang signifikan membuat Musk makin di atas angin.
Perbedaan harta kekayaannya dengan pendiri Amazon Jeff Bezos yang menduduki posisi ke-2 cukup tajam, yakni senilai US$186,7 miliar (Rp 2.990 triliun). Bezos tercatat memiliki kekayaan yang diestimasikan mencapai US$242,5 miliar (Rp 3.884 triliun).
Sementara itu, perbedaan harta Bezos dengan pendiri Oracle Larry Ellison hanya terpaut US$22,9 miliar (Rp 366 triliun). Ellison tercatat memiliki kekayaan yang diprediksi mencapai US$219,6 miliar (Rp 3.517 triliun).
Elon Musk diketahui sebagai pengusaha yang memiliki banyak perusahaan kawakan. Beberapa yang paling terkenal adalah perusahaan mobil listrik dan robotik Tesla, perusahaan roket luar angkasa SpaceX dengan unit satelit yang tumbuh pesat Starlink, perusahaan media sosial X, perusahaan implan chip otak Neuralink, dsb.
Adapun pendorong utama penambahan harta kekayaan Musk adalah kenaikan saham Tesla hampir 71% dalam beberapa saat terakhir. Elon Musk merupakan CEO sekaligus pemegang saham terbesar di Tesla dengan porsi 13%.
Selain itu, valuasi SpaceX juga melonjak gila-gilaan setelah Donald Trump dinyatakan menang dalam Pemilihan Umum Presiden AS (Pilpres) pada 5 November lalu.
Kekayaan Musk juga didorong oleh penjualan saham SpaceX. Perusahaan dan jejeran investornya setuju untuk membeli saham biasa senilai US$ 1,25 miliar, menurut laporan Bloomberg pada awal pekan ini.
“Yang gila dari ini adalah hampir tak ada investor yang mau menjual sahamnya, bahkan ketika valuasi sudah di angka US$350 miliar,” kata Musk membalas laporan Bloomberg melalui akun X personalnya, dikutip dari Reuters, Sabtu (14/12/2024).
Musk yang ingin hidup di planet Mars ini menambahkan, SpaceX telah mengurangi jumlah saham yang dibeli kembali dari karyawannya untuk mendatangkan beberapa investor baru.
Investor Tesla menaruh harapan mereka pada hubungan Musk dengan Trump. Mereka berharap peran orang terkaya di dunia dalam membentuk agenda kebijakan pemerintahan Partai Republik akan menguntungkan bisnis-bisnisnya.
Semua bisnis Musk sangat bergantung pada peraturan dan kebijakan pemerintah dan dapat memperoleh manfaat dari administrasi yang ramah bisnis.
Musk dilaporkan sebagai pendonor terbesar dalam mendukung kampanye pemenangan Trump. Ia menggelontorkan sekitar US$250 miliar ke komite politk buatannya untuk mendukung Trump, serta menyebarkan propaganda besar-besaran melalui platform X miliknya.
(npb/haa)