Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ini Sosok Pria Berjaket Merah yang Terekam CCTV Bantu Pelaku Mutilasi Muara Baru Buang Jasad Korban

Ini Sosok Pria Berjaket Merah yang Terekam CCTV Bantu Pelaku Mutilasi Muara Baru Buang Jasad Korban

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Polisi menghadirkan beberapa saksi dalam rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka Fauzan Fahmi (43) terhadap korbannya Sinta Handiyana (40) di Muara Baru.

Salah satunya ialah Jaelani, rekan Fauzan yang membantu tersangka membuang bungkusan berisi jenazah Sinta ke danau dekat SPBU Pelabuhan Muara Baru.

Diketahui, Jaelani juga sempat terekam dalam CCTV di dekat rumah Fauzan di Gang Masjid Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara.

Dalam CCTV itu, Jaelani yang terlihat mengenakan jaket merah membantu Fauzan mendorong gerobak yang di atasnya sudah diletakkan bungkusan berisi mayat korban.

Kepada wartawan, Jaelani mengaku sama sekali tidak mengetahui bahwa isi bungkusan itu adalah mayat saat diminta Fauzan membantu mengangkutnya, Senin (28/10/2024) lalu.

Jaelani bercerita, pada Senin malam, ia sedang bertugas sebagai satpam di salah satu sekolah dasar di Muara Baru.

Tiba-tiba, Jaelani didatangi Fauzan yang kala itu memintanya ikut mengantarkan pesanan ikan ke bandara.

“Dia samperin saya, saya kan lagi jaga, jadi satpam di sekolahan, dia nyamperin saya minta tolong anter bawa ikan tuna,” kata Jaelani kepada TribunJakarta.com di sela-sela rekonstruksi, Rabu (11/12/2024).

“Memang saya kenal sama dia, teman lah. Karena anaknya dia kan sekolah di tempat saya bekerja,” sambung Jaelani.

Jaelani akhirnya mengikuti Fauzan ke rumahnya dan membantu tersangka menurunkan bungkusan dari rumah di lantai dua.

Saat itu, Jaelani masih tak menaruh curiga karena Fauzan berdalih isi bungkusan yang cukup berat itu adalah ikan tuna.

Jaelani masih percaya karena memang tak ada bau busuk maupun tetesan darah dari bungkusan itu.

Ketika bungkusan mayat telah diturunkan ke bawah, Fauzan pun mengambil gerobak dan meminta bantuan Jaelani mengangkut bungkusan itu.

Seperti dalam rekaman CCTV, Fauzan pun mendorong gerobak berisi bungkusan mayat Sinta dari gang rumahnya ke arah pasar, sementara Jaelani yang berjaket merah terlihat membantu menarik gerobak karena memang berat.

Sesampainya di parkiran pasar, Fauzan dan Jaelani kemudian menaikkan bungkusan itu ke mobil bak terbuka yang sebelumnya dipinjam dari tetangga.

Dari situ, ungkap Jaelani, ia dan Fauzan bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta.

“Dia bilang ada yang mau pesan ikan ini minta diantarkan ke bandara,” ucap Jaelani.

Jaelani sempat menemani Fauzan menunggu beberapa saat di bandara.

Di satu momen, Fauzan tiba-tiba berakting kesal dengan menyatakan bahwa pemesan ikan itu tidak jelas kabarnya.

Alhasil, Fauzan pun mengatakan bakal membuang bungkusan itu ke Pelabuhan Muara Baru.

Dari bandara, mereka lantas beranjak ke Pelabuhan Muara Baru dan mendekat ke arah danau.

Akhirnya, di sana lah Fauzan dan Jaelani mengangkat bungkusan berisi jenazah itu dan membuangnya ke danau.

Jaelani mengatakan, selama menemani Fauzan dengan bungkusan itu, ia benar-benar tak mengetahui bahwa di dalamnya berisi mayat manusia.

“Kalau saya tahu itu mayat orang, saya nggak bakal mau,” kata dia.

Adapun atas kasus ini, Jaelani juga sempat diperiksa polisi sebagai saksi.

Namun, Jaelani telah dinyatakan tidak bersalah karena ia memang tak mengetahui tindakan pembunuhan dan isi dari bungkusan yang dibawanya bersama Fauzan.

Rekonstruksi Pembunuhan

Adapun dari rekonstruksi ini juga terkuak bagaimana Fauzan dan mendiang Sinta sempat bertemu dan berhubungan badan sebelum akhirnya Fauzan mengajak korban ke rumahnya di Muara Baru.

Mereka bertemu di Hotel Aceh Besar, Muara Karang setelah Sinta memesan ikan kepada Fauzan.

Kemudian, dalam adegan 9B, bergeser ke TKP kedua di rumah tersangka, tergambar saat Fauzan sempat terlibat cekcok dengan Sinta di bawah tangga yang merupakan akses ke rumahnya di lantai 2.

Pada adegan itu diperagakan saat Sinta melontarkan ucapan yang membuat Fauzan sakit hati.

Berlanjut ke adegan 9C, di mana Fauzan mencekik Sinta dari belakang dengan menggunakan lengan kanannya.

Setelah Sinta tak sadarkan diri, Fauzan menyeretnya ke kamar mandi di ujung gang.

Dalam adegan ke-12, Fauzan mencekik leher Sinta kedua kalinya dengan menggunakan kedua tangannya sampai wajah korban membiru.

Itu dilakukan ketika Sinta sebelumnya sudah terkapar usai dicekik pertama kali oleh Fauzan dari belakang, menggunakan lengan kanannya.

Dalam rekonstruksi juga terungkap, setelah mencekik Sinta sebanyak dua kali, Fauzan menyeret tubuh korban ke tempat cucian.

Kekejaman Fauzan lalu tergambar dalam adegan ke-16 rekonstruksi.

Di adegan ini lah Fauzan memperagakan saat ia memenggal kepala Sinta di dalam kamar mandi.

Penyidik Unit 2 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ipda Bayu Suryo Aji mengungkapkan, rekonstruksi digelar dalam lebih dari 40 adegan.

“Kami melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka Fauzan terhadap korban Sinta. Ada 43 adegan yang diperagakan,” kata Bayu di lokasi.

Menurut Bayu, dalam rekonstruksi ini tidak ditemukan temuan-temuan baru terkait dengan apa yang sudah didapatkan penyidik seiring proses penyidikan terhadap Fauzan.

Nantinya, hasil dari rekonstruksi ini akan dimasukkan ke dalam berkas perkara sebelum dilimpahkan ke kejaksaan.

“Dalam rekonstruksi ini kami tidak menemukan temuan-temuan baru. Rekonstruksi ini juga untuk kepentingan melengkapi berkas,” ucap Bayu.

Diberitakan sebelumnya, Sinta dibunuh oleh Fauzan setelah terjadi percekcokan antara keduanya yang sedang menjalin hubungan gelap.

Kasus ini terungkap setelah pada Selasa (29/10/2024), warga di Pelabuhan Muara Baru menemukan mayat Sinta dalam kondisi tanpa kepala dan terbungkus rapi dalam karung.

Pascapenemuan mayat itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan potongan kepala di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, 600 meter dari titik penemuan tubuh korban.

Fauzan ditangkap dari rumahnya 1 x 24 jam setelah penemuan mayat pada Selasa pagi.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya