California –
Seorang warga negara China telah didakwa menerbangkan pesawat nirawak atau drone di atas Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, Amerika Serikat (AS). Departemen Kehakiman AS mengatakan pria tersebut diduga telah merekam fasilitas militer tersebut.
Dilansir AFP, Kamis (12/12/2024), Yinpiao Zhou (39) ditangkap saat ia bersiap untuk menaiki pesawat ke China dari San Francisco.
“Terdakwa ini diduga menerbangkan pesawat nirawak di atas pangkalan militer dan mengambil foto tata letak pangkalan, yang melanggar hukum,” kata Jaksa Amerika Serikat Martin Estrada.
“Keamanan negara kita adalah yang terpenting dan kantor saya akan terus mempromosikan keselamatan personel dan fasilitas militer negara kita,” imbuhnya.
Dokumen dakwaan menyebutkan sistem deteksi di Vandenberg melacak sebuah drone saat terbang sekitar 1,6 kilometer di atas fasilitas tersebut pada akhir November.
Personel keamanan di pangkalan tersebut, yang merupakan lokasi peluncuran misi luar angkasa — termasuk roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk — serta uji coba rudal, melacak drone tersebut ke taman umum terdekat tempat mereka diduga menemukan Zhou dengan perangkat yang disembunyikan di jaketnya.
Agen yang memperoleh surat perintah penggeledahan memeriksa drone tersebut, yang berisi foto udara pangkalan tersebut.
Zhou tidak mengajukan pembelaan saat ia muncul di pengadilan San Francisco pada Selasa (10/12) dengan dakwaan gagal mendaftarkan pesawat yang tidak menyediakan transportasi dan pelanggaran wilayah udara pertahanan nasional.
Ia diperkirakan akan muncul di Pengadilan Distrik AS di Los Angeles dalam beberapa minggu mendatang. Zhou masih dalam tahanan sambil menunggu banding oleh jaksa penuntut terhadap keputusan pengadilan untuk membebaskannya dengan jaminan.
Peristiwa ini terjadi kurang dari dua tahun setelah insiden keamanan nasional yang secara dramatis meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.
Pada awal tahun 2023, Amerika Serikat menemukan dan melacak apa yang disebutnya balon mata-mata saat terbang tinggi di atas instalasi militer AS yang sensitif, menembak jatuh balon tersebut, dan mengambil muatan elektroniknya yang besar.
Insiden tersebut memicu kekhawatiran bahwa China tengah membocorkan informasi intelijen penting. Sementara Beijing mengatakan bahwa balon itu adalah pesawat udara sipil yang terhempas keluar jalur.
(lir/lir)