Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa koperasi akan dilibatkan dalam supply chain (rantai pasok) program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Budi mengatakan bahwa koperasi akan dilibatkan mulai dari pengumpulan hingga distribusi bahan baku MBG.
Saat ini, Budi menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengidentifikasi koperasi-koperasi yang siap terlibat dalam program ini.
Sayangnya, detail mengenai jumlah koperasi yang akan terlibat tidak diungkap oleh Budi.
“Kita lagi identifikasi, jumlahnya nanti kita umumkan. Yang pasti kami dari Kementerian Koperasi ikut aktif untuk berpartisipasi dalam program makan bergizi gratis,” kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Ia menekankan bahwa peran koperasi dalam program ini adalah sebagai pihak yang mendukung atau “supporting” Badan Gizi Nasional, yang merupakan leading sector dalam penyelenggaraan program ini.
Koperasi akan membantu dalam berbagai aspek seperti pengumpulan bahan baku, distribusi bahan baku, dan tak menutup kemungkinan juga menjadi penyelenggara satuan pelayanannya.
“Dalam supply chain makan bergizi gratis ini kan koperasi dilibatkan semua,” ujar Budi.
Budi mengatakan bahwa Kemenkop sudah memulai uji coba terhadap koperasi yang akan terlibat di program ini.
Koperasi yang terlibat dalam uji coba ini ada Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Koperasi Konsumen Serikat Bisnis Pesantren Lampung SKD (Koperasi Sekunder), dan Koperasi Peternakan dan Pemerahan Air Susu Sapi Rakyat Sae Pujon di Malang, Jawa Timur
Mereka akan dijadikan model untuk implementasi program MBG oleh koperasi di daerah lain.
MBG diperkirakan akan menjadi momentum kebangkitan koperasi, mengingat Perserikatan Bangsa-bangsa telah menetapkan 2025 sebagai tahun koperasi.
“Pokoknya koperasi tahun 2025 ini punya momentum untuk bangkit karena PBB sudah menetapkan tahun 2025 sebagai tahun koperasi. Sepanjang tahun 2025 adalah tahun koperasi,” pungkas Budi.