GELORA.CO – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono memberi isyarat akan maju lagi menjadi ketua umum partai berlambang Kakbah, dalam Muktamar yang rencananya akan diselenggarakan pada 2025. Ia menyatakan, dirinya tidak boleh lari jika kembali diberi mandat menjadi ketua umum.
“Saya ini menjadi kader sudah cukup lama ya, sudah 27 tahun dan saya bertahap selama berproses saya menjadi kader selama 27 tahun ya. Saya ini tidak pernah
punya ambisi untuk jabatan-jabatan baik waktu saya di Banten menjadi ketua
wilayah dan menjadi koordinator nasional. Tetapi saya tidak boleh lari sebagai seorang kader, prajurit kalau diberi tugas yang harus saya jalankan ya,” kata Mardiono usai pembukaan acara Workshop Nasional PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu (11/12) malam.
Menurutnya, PPP dalam menjalankan roda organisasi sangat demokratis. Ia menyatakan, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang akan terselenggara pada Kamis (12/12) akan menentukan terkait waktu Muktamar PPP.
“Itu akan kita selenggarakan nanti diputuskan pada Mukernas, Kamis besok itu insya Allah akan merumuskan kapan kita akan laksanakan. Sehingga itu nanti akan diambil keputusan,” ucap Mardiono.
Mardiono menyatakan, Muktamar 2025 juga nantinya akan merumuskan agar PPP dapat sukses kembali lolos ke parlemen pada Pemilu 2029.
“Nah di dalam Muktamar itu tidak hanya memilih ketua umum atau juga memilih struktur baru ya. Tetapi juga kita membangun sebuah fondasi melalui
strategi-strategi politik, bagaimana nanti untuk menghadapi Pemilu 2029,” tegas Mardiono.
Lebih lanjut, Mardiono mengharapkan partai yang saat ini dipimpinnya dapat menyusun program-program kerakyatan. Sehingga kelak pada Pemilu 2029, PPP mampu melenggang ke Senayan.
“Bukan hanya memilih pemimpin, bukan hanya memilih ketua umum, tetapi yang
paling mendasar adalah bagaimana merumuskan sebuah program-program kerja ya untuk menjemput kemenangan nanti di 2029, itu yang paling utama,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, PPP meraih hasil minor di Pemilu 2024. Partai dengan ciri khas warna hijau itu gagal melenggang ke Senayan sebagai perwakilan rakyat di tingkat pusat, DPR RI. Perolehan suara PPP hanya kurang sedikit dari amban batas parlemen atau parliementary threshold 4 persen.