TRIBUNJAKARTA.COM – Untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilihan langsung di Depok, pemenangnya bukan jagoan PKS.
Seperti diketahui, selama empat periode terakhir, Wali Kota Depok selalu berasal dari PKS.
Nur Mahmudi memimpin Depok selama dua periode 2006-2016, setelahnya dilanjutkan Mohammad Idris 2016-2021.
Pada Pilkada Depok 2024, calon wali kota yang diusung PKS, Imam Budi Hartono, tumbang.
Imam bersanding dengan calon wakil wali kota dari Golkar, Ririn Farabi Arafik.
Imam sendiri merupakan Ketua DPD PKS Depok. Ia juga tergolong petahana, sebab saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Depok aktif, pendamping Idris.
Sementara, Ririn adalah seorang dokter yang juga Politikus Golkar. Ia merupakan istri dari Ketua DPD Golkar Depok, Farabi Arafik.
Kekuatan mesin politik PKS dan Golkar tak mampu menahan gempuran koalisi gemuk lawannya.
Sebanyak 12 partai, Gerindra, PDIP, PKB, PAN, Demokrat, Partai Gelora, Partai Buruh, PPP, NasDem, PSI Partai Ummat dan Perindo, mengusung Supian Suri-Chandra Rahmansyah
Supian Suri merupakan mantan Sekda Depok. Ia mundur dari jabatannya dan status ASN dan bergabung dengan Gerindra demi maju pada kontestasi politik ini.
Chandra yang seorang pengusaha, kini menjadi politisi PKB. Sebelumnya, ia pernah maju calon anggota legislatif Depok dari PDIP.
Supian yang merupakan mantan Sekretaris Daerah saat Imam menjabat Wakil Wali Kota Depok 2021-2024, menjelma kuda hitam yang berlari kencang.
Dengan pengalaman panjang di dunia birokrasi Depok, misi Supian Suri membuat perubahan sukses.
Peta Suara
KPU menyatakan Supian-Chandra memenangkan Pilkada Depok 2024 dengan perolehan 451.785 suara, sedangkan Imam-Ririn mendapat 396.863 suara.
Dari total 881.012 pengguna hak pilih, 848.648 dinyatakan suara sah, dan 32.364 suara tidak sah.
“Sudah ditetapkan dan juga sudah kita buatkan surat keputusan,” kata Ketua KPU Kota Depok, Willi Sumarlin, di Kantor KPU Kota Depok, Selasa (3/12/2024).
“Jadi kita menghormati apabila ada pihak yang tidak puas dengan keputusan KPU, silahkan melakukan upaya hukum,” sambungnya.
Jika tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), maka Supian-Chandra akan dilantik menjadi Wali Kota Depok periode 2025-2030 pada 10 Februari 2025 mendatang.
Pilkada Depok 2024, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafik dan Supian Suri-Chandra Rahmansyah. (Grafis TribunJakarta)
Tumbangnya paslon PKS di Pilkada Depok 2024 ini juga bukan dilakukan dengan mudah.
Sengitnya kontestasi politik di kota satelit Jakarta ini terlihat pada rekapitulasi di level kecamtan.
Berikut TribunJakarta rangkum hasil Pilkada Depok 2024 dari tingkat kecamatan:
Pencoran Mas
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 46.018 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 59.337 suara
Suara sah: 105.335
Cimanggis
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 45.465 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 55.467 suara
Suara sah: 100.932
Sawangan
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 38.170 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 41.180 suara
Suara sah: 79.350
Limo
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 24.164 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 21.619 suara
Suara sah: 45.783
Sukmajaya
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 45.050 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 59.450 suara
Suara sah: 104.500
Beji
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 34.412 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 34.367 suara
Suara sah: 68.779
Cipayung
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 28.847 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 39.7367 suara
Suara sah: 68.583
Cilodong
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 27.659 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 40.512 suara
Suara sah: 68.171
Cinere
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 17.338 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 17.193 suara
Suara sah: 34.531
Tapos
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 58.009 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 56.369 suara
Suara sah: 114.378
Bojong Sari
1. Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq: 31.731 suara
2. Supian Suri-Chandra Rahmansyah: 26.555 suara
Suara sah: 58.286
Alsan Imam-Ririn Kalah
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi, membeberkan dua faktor yang membuat hegemoni PKS di Kota Depok tumbang di Pilkada 2024.
Faktor pertama, adanya kejenuhan warga Depok terhadap dominasi PKS.
Hal itu bisa terlihat dari survei sejak Oktober elektabilitas calon wali kota dari PKS, Imam Budi Hartono dan calon wakil wali kota dari Golkar, Ririn Farabi A Rafiq kalah tipis dengan lawannya Supian Suri-Chandra Rahmansyah.
Kemudian pada bulan November, elektabilitas Imam-Ririn terus menurun dibandingkan Supian-Chandra.
Kendati demikian, keunggulan Supian saat itu belum lebih dari 50 persen.
“Sudah ada tendensi calon yang diusung oleh PKS struggling dalam pilkada kali ini. Pertama, memang ada kejenuhan warga Depok terhadap dominasi PKS,” kata Burhanuddin seperti dikutip Kompas.id pada Jumat (29/11/2024).
“Dalam survei, sikap terhadap PKS itu sentimennya cenderung makin negatif. Dua dekade ini memerlukan semacam nuansa perubahan,” tambahnya.
Selain itu, Supian-Chandra lebih gencar kalah populer dengan Imam-Ririn.
Sebab, Supian-Chandra penetrasi kampanye beserta timnya sangat masif melalui pemasangan alat peraga kampanye hingga gencar ketemu warga.
Supian Suri dan Imam Budi Hartono. Dua Calon Wali Kota Depok. (Tribun Network)
Selain itu, warga Depok juga kurang puas dengan kinerja pemerintah yang dipimpin PKS.
Hal itu lah yang warga menginginkan adanya pembaruan.
Dua dekade PKS berkuasa di Depok menimbulkan kekecewaan dan turunnya kepercayaan terhadap pemimpin yang diusung PKS.
“Jangan lupa profil pemilih Depok relatif terdidik, artinya mereka kritis dalam melihat kinerja dan dinamika kehidupan dan perkembangan di Depok,” pungkasnya.
Burhanuddin mengatakan, faktor kedua dipengaruhi karena sosok Anies Baswedan.
Pasalnya, sekitar 30 persen pemilih Anies Baswedan di Kota Depok justru memilih Supian.
Padahal, sebelumnya pemilih Anies sangat solid mendukung Imam.
“Ingat, pemilih Anies di Depok itu 41 persen, besar. Oktober-November meningkat sepertiga pemilih Anies yang memilih Supian,” katanya.
Ada kekecewaan karena Anies tidak dicalonkan dalam Pilkada Jakarta.
Alih-alih setia berdampingan bersama Anies, PKS justru ikut mendukung pencalonan Ridwan Kamil.
“Yang dicalonkan PKS menjadi gubernur tiba-tiba berubah. PKS di tingkat pusat memutuskan ikut mengusung RK,” katanya.
Nasib PKS
PKS sendiri mengaku terkejut dengan kekalahan di Pilkada Depok 2024 ini.
“Kami melakukan survei terakhir sekitar satu pekan sebelum pilkada ya (masih unggul). Perubahan signifikan pemilih dalam satu pekan ini surprise buat kami,” ungkap Bendahara DPD PKS Depok, Ade Supriyatnya, kepada Kompas.com, Minggu (8/12/2024).
Dinamika pemilih satu pekan sebelum pemungutan suara menjadi fokus evaluasi demi mengungkap mengapa cawalkot-cawawalkot dari PKS tidak dipilih mayoritas warga.
“Kenapa warga Depok berubah (pilihan) dalam waktu kurang lebih sepekan itu juga harus dicari tahu,” ungkap Ade yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Depok periode 2024-2029.
Tak tinggal diam, PKS juga menggugat perselisihan suara Pilkada Depok 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Berdasarkan situs resmi MK di mkri.id, permohonan gugatan resmi diajukan pada Jumat (6/12/2024) pukul 22.15 WIB. Gugatan yang dilayangkan oleh Imam-Ririn itu bernomor 113/PAN.MK/e-AP3/12/2024.
“Pada hari ini, Jumat (6/12/2024) pukul 22.15 WIB, telah diajukan permohonan perselisihan hasil pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota tahun 2024,” bunyi permohonan di bagian awal surat, Senin (9/12/2024). Pihak termohon dalam perkara ini adalah KPU Depok. Sementara Imam-Ririn memberikan kuasanya kepada Rico Novianto Hafid sebagai pemohon.
Permohonan gugatan resmi diterima Plt Panitera Muhidin pada Sabtu (7/12/2024) pukul 00.39 WIB.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya