Jakarta, Beritasatu.com – Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Kesetaraan Gender di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Rini Handayani menekankan pentingnya pemberian pendidikan seks kepada anak-anak sejak usia dini sebagai langkah pencegahan terhadap kekerasan seksual.
“Pendidikan seks kepada anak sangatlah penting. Anak perlu diberitahu tentang batasan tubuh mereka, termasuk apa yang tidak boleh disentuh oleh orang lain,” ungkap Rini dalam acara media talk bertema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”, yang berlangsung di Jakarta pada Selasa (10/12/2024) dilansir dari Antara.
Selain itu, Rini juga menegaskan pentingnya mengajarkan anak-anak nama-nama bagian tubuh mereka yang sebenarnya, termasuk nama organ reproduksi, untuk menghindari kesalahpahaman dan memperkuat pemahaman mereka tentang tubuh mereka sendiri.
“Kita harus menggunakan nama yang tepat untuk setiap bagian tubuh. Jangan sampai kita menggunakan istilah lain selain nama yang sebenarnya,” jelas Rini.
Menurutnya, pendidikan seks sangat penting untuk membantu anak mengenali organ reproduksi mereka, mencegah pelecehan seks, dan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi.
Rini menyatakan bahwa salah satu faktor yang memicu tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak adalah masih adanya anggapan tabu terkait pendidikan seks pada anak-anak.
“Kasus pelecehan seksual pada anak, bahkan yang berusia tiga tahun, menunjukkan betapa krusialnya pendidikan seks bagi anak sejak usia dini,” kata Rini.
Ia juga menambahkan, penyampaian materi pendidikan seks dapat disesuaikan dengan usia anak, dengan menggunakan media pembelajaran seperti boneka atau alat peraga agar anak dapat lebih mudah memahami topik ini.
Rini juga mengingatkan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam memberikan pendidikan seks yang benar kepada anak-anak.