Jakarta –
PT Pertamina (Persero) akan mengambil alih tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta. Hal ini menyusul adanya kecurangan pada SPBU dalam pengisian BBM ke pelanggan.
Ketiga SPBU tersebut yakni SPBU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.09 Kentungan yang berada di wilayah Sleman dan SPBU 44.552.15 Tugu, Kota Jogja. Ada juga SPBU 44.555.08 di Jalan Kaliurang Km 9 saat ini masih diinvestigasi.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, Pertamina memiliki tim khusus yang terus memonitor seluruh SPBU dan fasilitas-fasilitas Pertamina.Hal ini untuk memastikan kesesuaian kalibrasi alat ukur dan standar operating prosedur (SOP) yang berlaku.
“Untuk kasus yang di Yogyakarta itu tentunya setelah dilakukan pengecekan di lapangan ternyata ada beberapa modus yang ditemui,tentunya untuk mengambil keuntungan daripada operasional pengisian BBM,” kata Simon, saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Berdasarkan informasi dari tim di lapangan, Pertamina menemukan sejumlah modus, antara lain terdapat soket di dekat tempat listrikdan charger yang terhubung dispenser BBM. Alat ini membuat perputaran BBM yang masuk ke kendaraan melambat.
“Setelah kami mendapat info dari tim kami di lapangan, ditemukan modusnya antara lain berupa soket di dekat tempat listrik. Begitu juga ada semacam charger, tapi itu terhubung dengan alat yang bisa memperlambat putaran pengisian walaupun digitalnya bertambah,” ujarnya.
Simon mengatakan, setelah dilakukan pengukuran dampaknya sekitar pengurangan 300 ml BBM setiap 20 liter pengisian. Atas kondisi itu, Simon mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyegelan di beberapa SPBU terkait.
Selain itu, Pertamina kemudian berencana akan mengambil alih SPBU yang dikelola mitra perusahaan tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi kelangkaan BBM di masyarakat apabila SPBU itu ditutup.
“Dengan demikian, operasional diambil alih oleh Pertamina dan kita kembalikan prosedurnya agar sesuai dengan standar operating prosedur yang berlaku,” kata dia.
Selain itu, internal Pertamina juga terus-menerus melakukan monitoring, terutama melalui Pertamina Digital Hub. Pengawasan bisa mengawasi seluruh SPBU yang ada dengan menggunakan CCTV, begitu juga dengan Command Center.
“Selain dari internal yang kami lakukan kami juga sangat berharap dan memohon bantuan dari masyarakatuntuk melaporkan kejadian-kejadian janggal yang ditemukan di lapangan.Bisa lewat call center 135 atau bisa melaporkan ke petugas untuk bisa kita follow up dan kita mitigasi secepatnya. Intinya adalah jangan sampai rakyat atau konsumen yang dirugikan,” ujarnya.
(acd/acd)