Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Trump, Macron, Zelensky Bertemu di Paris, Bahas Apa?

Trump, Macron, Zelensky Bertemu di Paris, Bahas Apa?

Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Prancis Emmanuel Macron menggelar pembicaraan tiga arah dengan mitranya dari Ukraina Presiden Volodymyr Zelensky dan presiden terpilih AS Donald Trump pada Sabtu (7/12).

Dilansir AFP, pertemuan Zelensky dengan Trump dilakukan sebelum ketiganya menuju Notre Dame untuk upacara pembukaan kembali katedral besar di Paris. Itu adalah pertemuan tatap muka pertama Zelensky dengan Trump setelah taipan yang beralih menjadi politisi itu memenangkan Pilpres AS.

Pertemuan itu menawarkan kesempatan unik bagi Macron untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana masa jabatan kedua Trump akan terbentuk ketika ia menjabat pada Januari.

Trump dan Macron berpelukan dan berjabat tangan beberapa kali di tangga istana kepresidenan Prancis, dengan Trump diberi penghormatan penuh meskipun belum menjabat.

“Sepertinya dunia sedang sedikit gila saat ini dan kita akan membicarakannya,” ujar Trump kepada wartawan saat ia bersiap untuk duduk bersama Macron.

Kendati ada ketegangan antara keduanya selama masa jabatan pertamanya, Trump memuji hubungannya dengan pemimpin Prancis yang beraliran tengah itu, dengan mengatakan: “Kami memiliki hubungan yang hebat seperti yang diketahui semua orang. Kami telah mencapai banyak hal,” ujar Trump.

Macron mengatakan kepada Trump bahwa “merupakan suatu kehormatan besar bagi orang Prancis untuk menyambut Anda” dalam upacara pembukaan kembali di Notre Dame, yang hancur karena kebakaran pada tahun 2019 selama masa jabatan pertama Trump.

“Anda adalah presiden saat itu dan saya ingat solidaritas dan reaksi langsungnya,” Macron menambahkan, berbicara dalam bahasa Inggris.

Ketika ia pertama kali menjabat pada tahun 2017, hubungan Trump dengan Macron — yang saat itu juga merupakan wajah baru di panggung dunia — dimulai dengan hangat meskipun ada perbedaan politik yang jelas.

Jabat tangan mereka yang panjang dan berotot — yang memperlihatkan masing-masing pria berusaha menegaskan keunggulannya — menjadi fokus perhatian yang riang sebelum hubungan mendingin, lalu memburuk, menyusul perselisihan tentang perubahan iklim, perdagangan, dan pertahanan.

Mereka diharapkan membahas perang di Ukraina dan Timur Tengah, serta perdagangan.

Zelensky bergabung dalam pembicaraan sekitar setengah jam kemudian, bergegas menaiki tangga Elysee dan berpose untuk foto dengan dua pria lainnya.

Pertemuan itu sangat penting bagi Zelensky mengingat munucl kekhawatiran di Kyiv bahwa Trump, yang pernah membanggakan bahwa ia dapat mengakhiri perang Rusia di Ukraina dalam 24 jam, mungkin mendesak Ukraina untuk membuat konsesi kepada Moskow.

Zelensky menilai pertemuan tiga arah itu “baik dan produktif”.

“Kita semua ingin perang ini berakhir secepat mungkin dan dengan cara yang adil,” ujarnya melalui akun media soalnya.

Dalam reaksinya sendiri terhadap diskusi tersebut, Macron menulis di media sosial: “Mari kita lanjutkan upaya bersama kita untuk perdamaian dan keamanan.”

Juru bicara Zelensky, Sergiy Nykyforov, mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut berlangsung sekitar 35 menit, dengan hanya tiga pemimpin yang hadir.

Trump telah mencemooh miliaran dolar bantuan militer AS untuk Ukraina dan telah berbicara tentang pemaksaan penyelesaian yang cepat.

Sekutu Eropa sebagian besar telah menikmati hubungan kerja yang erat dengan Presiden Joe Biden yang akan lengser terkait krisis di Timur Tengah, tetapi Trump kemungkinan akan menjauhkan diri dan mempererat hubungan Amerika Serikat dengan Israel.

(sfr/sfr)

[Gambas:Video CNN]