Bojonegoro (beritajatim.com) – Proses pencarian atau Ops SAR penambang pasir tradisional di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro yang tenggelam, untuk sementara dihentikan. Hingga pencarian hari pertama ditutup, korban belum ditemukan.
Pencarian hari pertama korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo turut Desa Semanding Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro itu berakhir pada pukul 16.00 WIB dan akan dilanjutkan kembali besok. “Korban belum ditemukan, akan dilanjutkan pencarian besok jam 7 pagi,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny, Senin (22/4/2024).
Korban tenggelam yang masih dalam pencarian yakni Ahmad Arif (35) warga RT 04 RW 01 Desa Semanding Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Korban tenggelam sekitar pukul 12.00 WIB saat memuat pasir hasil tambang.
Saat kejadian, korban bersama tiga orang penambang pasir tradisional lainnya. Namun, ketiga penambang yang lain berhasil selamat karena bisa berenang. Sedangkan korban, diduga tidak bisa berenang untuk menyelamatkan diri.
“Warga tidak ada yang tau, kalau korban ini tidak bisa berenang. Karena sebagian besar penambang ini bisa berenang,” ujar warga Desa Semanding, Ahmad Suyuti.
Perahu pengangkut pasir yang ditumpangi korban ini tenggelam diduga karena terseret arus yang besar. Sedangkan jangkar perahu masih menancap. Perahu yang bermuatan pasir dan terbuat dari pelat besi itu akhirnya oleng hingga tenggelam. [lus/kun]