Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ada Peran Penting Netizen Berujung Gus Miftah Mundur

Ada Peran Penting Netizen Berujung Gus Miftah Mundur

Jakarta

Setelah viral penjual es teh diolok-olok, Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden dalam bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Nama Gus Miftah pun menduduki trending topic di medsos X hingga breakout di Google Trends.

Pengamat media sosial sekaligus Koordinator Bijak Bersosmed Enda Nasution menyebut peran netizen memang cukup berpengaruh. Berkaca dari berbagai isu dan peristiwa, banyak yang pecah dan heboh di medsos sebagai penyebaran informasi awal. Misalnya, kasus perundungan sampai kasus politik kawal darurat keputusan MK.

“Pola nya selalu sama, media sosial berfungsi ganda sebagai media penyebaran informasi dan sekaligus membentuk pressure group yang berhasil menghasilkan perubahan. Dari inisiasi penyidikan, penghentian projek, perubahan kebijakan sampai yang terbaru jabatan bisa diserahkan atau diberhentikan,” kata Enda kepada detikINET, Jumat (6/12/2024).

Menurut Enda, hal ini terjadi karena adanya teknologi digital membuat publik figur dan pembuat kebijakan makin transparan terhadap kehendak publik. Kini tidak ada lagi keharusan melewati berbagai lapisan hirarki untuk menyampaikan keinginannya.

Karena itu, dia berpesan agar semua pengambil kebijakan, korporasi, aparat hukum, sampai sektor privat harus mendengarkan dan memiliki tim media sosial yang mumpuni. Tim media sosial itu berguna untuk mengelola dan memitigasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan.

Tokoh yang dijuluki sebagai ‘Bapak Blogger Indonesia’ ini juga menitipkan nasihat untuk netizen. Pesannya agar warganet bijak dalam bermedia sosial, terutama dalam mengkritik dan menyampaikan aspirasi. Tujuannya agar tidak terdistraksi dari substansi yang ingin dicapai.

“Hindari kata-kata kasar, makian. Terlalu fokus pada ejekan dan melupakan mencari solusi dari permasalahan. Gunakan data jika ada. Mau koreksi diri dan tidak merasa paling benar atau paling suci,” ujarnya.

Lebih lanjut, Enda mengimbau kepada para aktivis untuk mencari cara-cara yang lebih berkelanjutan dan jangka panjang.

“Karena protes di media sosial sering kali munculnya sporadis dan masih perlu dikawal sampai selesai,” tandasnya.

(ask/fay)