Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Blokir China Bawa Petaka, Dunia Bisa Kacau

Blokir China Bawa Petaka, Dunia Bisa Kacau

Jakarta, CNBC Indonesia – Pembatasan dagang yang diberlakukan pemerintah China terhadap beberapa mineral strategis mulai membawa petaka ke perusahaan-perusahaan asing.

Henkel yang merupakan perusahaan kimia dan kebutuhan konsumen asal Jerman, mengatakan kepada para kliennya bulan lalu bahwa perusahaan menunda pengiriman 4 tipe zat adhesive dan pelumas yang digunakan luas oleh produsen otomotif.

Henkel juga mengatakan penundaan tersebut karena pembatasan ekspor salah satu mineral, antimon, dari Beijing, dikutip dari Reuters, Jumat (6/12/2024).

Henkel menggunakan metal perak untuk membuat produk bermerek Bonderite dan Teroson, yakni bagian inti dari divisi teknologi adhesive perusahaan. Tahun lalu, divisi itu berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan senilai 10,79 miliar euro.

“Kami diberi tahu para pemasok bahwa impor material-material mentah ini tertunda karena menunggu persetujuan aplikasi lisensi dari pemerintah China,” menurut surat yang ditandatangai dua eksekutif senior tertanggan 8 November 2024, yang dilihat oleh Reuters.

“Dampaknya, Henkel mendeklarasikan kondisi darurat terkait pengiriman produk-produk tersebut,” surat tersebut menambahkan.

Surat dari Henkel dan perbincangan antara pelaku ekspor-impor, penambang, prosesor, dan pakar industri di Amerika Utara, Eropa, dan China, menunjukkan disrupsi yang terjadi karena larangan terbaru dari Beijing.

Banyak perusahaan asing yang bergantung pada mineral-mineral penting dari China akan kesulitan mengganti pemasoknya.

“Kami memantau situasi suplai global untuk antimon dan berniat mencari solusi terbaik untuk menanggulangi pesanan para konsumen,” kata Henkel saat dihubungi Reuters.

Menurut firma intelijen pasar Argus, harga antimon yang penting untuk membuat peralatan militer seperti rudal inframerah, senjata nuklir, dan goggle khusus, naik 230% pada tahun ini menjadi US$39.000 per metrik ton.

China merupakan pengasil antimon terbesar di dunia dan mendominasi produksi mineral-mineral penting lainnya.

Pada tahun lalu, Beijing juga membatasi ekspor gallium dan germanium yang penting untuk pengembangan semikonduktor dan senjata, serta jenis grafit sebagai komponen baterai mobil listrik.

Baru-baru ini, China kembali memperketat pembatasan mineral-mineral penting tersebut sebagai respons atas pengetatan blokir teknologi chip canggih dari AS.

(fab/fab)