Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Rusia Usir Dua Staf Kedutaan AS yang Dituduh Lakukan Aktivitas Ilegal

Rusia Usir Dua Staf Kedutaan AS yang Dituduh Lakukan Aktivitas Ilegal

Jakarta

Rusia mengatakan pihaknya mengusir dua diplomat AS. Diplomat AS tersebut dituduh bekerja dengan warga negara Rusia yang juga bekerja sama dengan negara asing.

Dilansir Reuters, Jumat (15/9/2023) dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri mengatakan mereka telah memanggil utusan AS Lynne Tracy dan mengatakan kepadanya bahwa Menteri Pertama Kedutaan Jeffrey Sillin dan Menteri Kedua David Bernstein harus meninggalkan Rusia dalam waktu tujuh hari.

Kedutaan Besar Amerika membenarkan pengusiran tersebut. Belum ada komentar langsung dari Departemen Luar Negeri di Washington.

Pihak Rusia mengatakan kedua diplomat AS tersebut telah melakukan aktivitas ilegal.

“Orang-orang yang disebutkan namanya melakukan aktivitas ilegal, mempertahankan kontak dengan warga negara Rusia R. Shonov, yang dituduh melakukan ‘kerja sama rahasia’ dengan negara asing,” kata pernyataan Rusia.

Robert Shonov bekerja di Konsulat Jenderal AS di kota Vladivostok, Rusia timur, selama lebih dari 25 tahun hingga Rusia pada tahun 2021 memerintahkan pemecatan staf lokal misi AS.

Dinas keamanan FSB Rusia menerbitkan sebuah video pada bulan Agustus yang menunjukkan pengakuan Shonov di mana ia mengatakan Sillin dan Bernstein telah memintanya untuk mengumpulkan informasi tentang upaya perang Rusia di Ukraina, aneksasi “wilayah baru”, mobilisasi militernya, dan pemilihan presiden tahun 2024. pemilihan.

Amerika Serikat menuduh Moskow berusaha mengintimidasi dan melecehkan pegawai AS setelah media pemerintah Rusia melaporkan tuduhan terhadap Shonov dan mengatakan FSB berencana untuk menanyai pegawai kedutaan yang pernah berhubungan dengannya.

Ketika dia ditangkap pada bulan Mei, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa kasus tersebut menyoroti “penggunaan undang-undang yang semakin represif” oleh Rusia terhadap warga negaranya sendiri. Dikatakan bahwa tuduhan terhadap Shonov “sepenuhnya tidak berdasar”.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Shonov dibayar untuk menyelesaikan tugas yang bertujuan merusak keamanan nasional Rusia.

(dwia/dwia)