Jakarta –
Pat Gelsinger kena skakmat dari dewan direksi Intel, dalam rapat dengan dewan direksi untuk melaporkan perkembangan Intel untuk bisa mengejar Nvidia dan ketertinggalan pangsa pasarnya, Gelsinger diberi opsi, pensiun atau dipecat.
Gelsinger memilih opsi pertama, yaitu untuk pensiun setelah sebelumnya sempat bekerja selama 30 tahun di Intel. Gelsinger baru menjadi CEO sejak Februari 2021, mengambil alih posisi yang sebelumnya dipegang oleh Bob Swan.
Awalnya, banyak yang menganggap Gelsinger bisa menjadi penyelamat Intel. Bergabung ke Intel pada umur 18 tahun dan menghabiskan waktu 30 tahun — dari 1979 sampai 2009 –, pindah ke EMC untuk menjadi CEO pada September 2009, kemudian menjadi CEO VMware pada 2012, dan baru kembali ke Intel pada Februari 2021 untuk menjadi CEO Intel.
Pernah dengar prosesor 486 yang sangat tenar pada 1989? 486 adalah prosesor x86 pertama yang punya transistor lebih dari sejuta. Dan, Gelsinger adalah lead architect untuk 486. Ia kemudian menjadi vice president termuda Intel dalam sejarah.
Gelsinger menjadi CTO Intel pada 2001, dan membantu pengembangan berbagai teknologi yang kemudian menjadi standar global, seperti USB dan WiFi, sembari tetap mengembangkan desain chip Intel. Ia juga menjadi pencetus konferensi tahunan Intel Developer Forum.
Dengan sederet pencapaian tersebut, tak aneh jika kemudian banyak yang berharap banyak pada Gelsinger saat ia menjadi CEO Intel. Ia diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Intel.
Ia disukai karena berlatar belakang sebagai engineer chip, dan dianggap bisa memperbaiki masalah teknologi yang mengakar dan tak bisa diperbaiki oleh CEO sebelumnya.
Namun sayangya, kondisi Intel saat Gelsinger mulai menjabat CEO juga memang tak bagus. Seperti masalah penundaan perkembangan chip, standar kualitas, dan salah satu yang paling parah adalah: ditinggal Apple yang memilih untuk memakai chip buatan sendiri, yaitu Apple Silicon, untuk deretan Mac-nya.
Ditambah lagi, Intel punya satu kesalahan besar. Yaitu tidak mau mengeluarkan uang untuk membeli mesin EUV pembuat chip canggih dari ASML, perusahaan asal Belanda. Mesin tersebut menjadi salah satu kunci sukses TSMC dalam memproduksi chip canggih yang dipakai di mayoritas perangkat mobile di seluruh dunia.
Padahal Intel sempat mempercayai ASML. Mereka sempat menggelontorkan dana sebesar USD 4,1 miliar ke ASML. Namun kemudian memutuskan untuk tidak memesan mesin EUV tersebut.
Gelsinger juga mengakui kesalahan tersebut sebagai kesalahan yang sangat fundamental. “Kami malah memilih melawan itu. Seberapa bodohnya kami?” kata Gelsinger, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (4/12/2024).
Akhirnya Intel juga memesan mesin EUV itu untuk mengejar ketertinggalannya dari TSMC. Mereka juga menggelontorkan dana tak terbatas ke divisi teknologinya agar bisa menyalip TSMC.
“Anda punya dana tak terbatas, dan anda harus bisa menghasilkan lima node dalam empat tahun,” jelasnya.
Gelsinger mau membangun fasilitas produksi yang bisa memproduksi chip canggih tersebut dalam jumlah besar. Menginvestasikan puluhan, bahkan ratusan miliar dolar dalam bentuk pabrik baru di Amerika Serikat, dan menawarkan jasa pembuatan chip ke para rivalnya.
Namun dalam prosesnya itu, kondisi Intel makin memburuk. Moral pegawai merosot setelah PHK besar-besaran terhadap 15 ribu pegawai dan menyetop semua divisi yang tidak penting. Saham Intel juga anjlok karena menghabiskan uang yang terlalu banyak untuk pengembangan produksi chip.
Niat mengembangkan divisi pembuatan chip itu juga berdampak buruk pada chip yang sedang dikembangkan, karena dana pengembangannya disunat. Misalnya Meteor Lake dan Arrow Lake, yang sejatinya punya cache spesial bernama Adamantine dan dipercaya membuat prosesor itu bisa mengalahkan pesaingnya.
“Ini akan membuatnya jauh lebih kompetitif untuk mengalahkan (AMD) Zen 5, namun dibatalkan karena masalah biaya,” kata dua orang mantan pegawai Intel.
Akhirnya dewan direksi pun kehilangan kepercayaan terhadap Gelsinger, ia kena skakmat dan dipaksa pensiun.
“Direktur merasa rencana ambisius dan mahal Gelsinger tidak berjalan dan perkembangannya tak cukup cepat. Gelsinger ditendang setelah dewan direksi kehilangan kepercayaan terhadap rencananya untuk mengembalikan kejayaan,” tulis Reuters, yang mengutip seorang sumber yang tak disebut namanya.
(asj/afr)