Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang buruh tani tiba-tiba ambruk dan meninggal dunia saat panen padi di persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu (24/4/2024). Korban Jamali (66) tiba-tiba ambruk saat berjalan di pematang sawah.
Sekitar pukul 11.45 WIB, korban usai memanen padi bersama rekannya bermaksud pulang. Namun baru beberapa langkah dari pematang sawah, tiba-tiba tubuh buruh tani asal Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ambruk.
Rekan korban yang berada di belakangnya merupaya menopang saat melihat korban hendak terjatuh. Namun tak lama, diketahui korban sudah tak bernyawa. Rekan korban kemudian meminta bantuan warga untuk menyampaikan ke perangkat desa dan pihak Polsek Mojoanyar.
Tak lama anggota Polsek Mojoanyar bersama sejumlah relawan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan lokasi. Lokasi buruh tani meninggal mendadak ini berada di jalan alternatif Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto sehingga menjadi perhatian masyarakat.
Anggota Inafis Satreskrim Polres Mojokerto yang datang ke TKP langsung melakukan identifikasi jenazah. Tampak sejumlah keluarga korban datang ke lokasi untuk menyaksikan proses identifikasi jenazah. Jenazah korban dievakuasi sejumlah relawan menuju mobil ambulans.
Jenazah korban dibawa ke UPT Puskesmas Gayaman guna penyelidikan lebih lanjut. Sementara barang-barang milik korban diamankan sebagai barang bukti. Seperti sabit yang digunakan untuk memanen tanaman padi dan sepeda motor milik korban.
Evakuasi jenazah buruh tani dari area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.comRekan korban, Sauman (66) mengatakan, korban mengajak korban menjadi buruh panen padi di Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. “Dia (korban) ngajak saya mreman (buruh panen padi). Ayo meneh budal isuk-isuk ae soal e adoh (ayo besok berangkat pagi-pagi soalnya jauh),” ungkapnya.
Rekan korban yang merupakan tetangganya ini berangkat bersama korban sekira pukul 05.30 WIB menggunakan sepeda motor milik korban. Korban mengatakan jika Dhuhur selesai pekerjaannya sehingga saat mendengar adzan Dhuhur, korban mengajaknya pulang.
“Dengar suara adzan terus ngajak berhenti dan mau pulang. Dia (korban) berjalan di depan saya kemudian jatuh, saya berusaha menolong. Saya teriak minta tolong Tidak tahu, tidak mengeluh apa-apa. Mreman, ya baru hari ini sama saya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Desa Jabon, Achmad Fahrudin mengatakan, ia mendapatkan informasi dari masyarakat ada mayat di tengah area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. “Saya koordinasi dengan teman-teman dan mendatangi lokasi,” tambahnya.
Di TKP, lanjut , sudah banyak masyarakat yang sudah berkumpul. Korban merupakan warga Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang bekerja sebagai buruh tani di lokasi. Korban istirahat dan hendak pulang namun ambruk saat di pematang sawah.
“Katanya tidak mengeluh sakit, keduanya (korban dan rekan korban) sempat sarapan bareng di lokasi sebelum melanjutkan pekerjaannya. Saat ini, dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan luar,” tegasnya. [tin/beq]