Jakarta –
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter akan merilis 800.000 kartu multi trip (KMT) beredisi kartun BT21. Tujuannya untuk mempersembahkan kepada semua pengguna KRL di Indonesia.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan pihaknya berencana akan menyediakan 16 desain yang berbeda. Sebelumnya, pihaknya juga telah meluncurkan KMT dengan empat desain edisi BT21 pada Senin (12/8) lalu. KMT edisi khusus ini dibanderol dengan harga Rp 60 ribu, sudah termasuk saldo sebesar Rp 10 ribu.
“Setiap mengeluarkan (4 desain) itu, itu 200 ribu kartu. Jadi, kayak di Agustus ini kan kita keluarin 4 desain kartu yang berbeda, itu 200 ribu. Nanti di Oktober, kita akan keluarin lagi 4 desain yang berbeda, itu juga 200 ribu kartu. Kemudian di Desember, yang (batch) keempat itu juga nanti kita keluarkan lagi sebanyak 200 ribu. Total nanti akan ada 800 ribu kartu multi trip dengan tema BT21 tadi, yang bisa kita sebar ke masyarakat,” terang Joni kepada awak media, di Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).
Joni menjelaskan pihaknya melihat generasi muda tengah menggandrungi BT21. Maka dia menilai akan lebih baik apabila masyarakat dapat mengoleksi semua desainnya.
Nantinya kartu bertema BT21 tersebut akan tersedia di loket-loket stasiun KRL. Kartu ini dapat digunakan untuk LRT, MRT, Jaklingko, Transjakarta, TransJogja, TransJatim, hingga TransJateng. Meski begitu, pihaknya tengah mengupayakan agar KMT tersebut bisa digunakan untuk transaksi tarif tol.
“Total nanti akan ada 16 desain kartu itu. Jadi, teman-teman anak-anak muda yang sangat menggandrungi itu, mereka punya banyak pilihan untuk mengoleksi kartu itu. Jumlah transaksi pembayaran melalui KMT itu tinggi banget, kalau sampai dengan Juli ini transaksi orang beli KMT Commuter Line dengan tap itu ada 101 juta lebih,” jwlasnya.
Terkait investasi yang dibutuhkan untuk program tersebut, Joni tidak menjelaskan detail. Namun, apabila diasumsikan satu kartu bernilai Rp 60.000 dan diluncurkan dengan total 800.000 kartu. Setidaknya butuh dana sekitar Rp 48 miliar untuk produksi kartu tersebut.
“Iya, iya (sekitar miliyaran). Kalau totalnya, kita belum ini ya. Saya harus-harus konfirmasi dulu ya,” imbuhnya.
(hns/hns)