Jakarta –
Mungkin tidak sedikit dari kamu yang kenal atau bahkan suka dengan model-model mobil VW, mulai dari VW kombi sampai VW kodok. Legedaris bukan? Namun kini produsen otomotif itu tengah terlilit konflik dengan para buruhnya.
Pekerja Volkswagen di Jerman mogok kerja pada hari Senin (02/12) setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencana untuk menutup tiga pabriknya dan memangkas dana pensiun. Jika pabrik ditutup, bayangkan berapa ribu karyawan yang akan terkena dampaknya.
“Mogok peringatan dimulai hari Senin (02/12) di semua pabrik,” ujar Thorsten Groeger, yang memimpin negosiasi serikat pekerja dengan raksasa otomotif Jerman itu. “Jika perlu, ini akan menjadi perselisihan upah terberat yang pernah dialami Volkswagen,” ancamnya. Volkswagen dalam bahasa Jerman dapat diartikan sebagai mobil rakyat.
Puluhan ribu karyawan serikat pekerja yang tergabung dalam IG Metall menjadi bagian dari aksi mogok kerja di seluruh Jerman yang akan dimulai pada pukul 9:30 pagi waktu setempat. Aksi mogok peringatan ini dilakukan selama dua jam dalam setiap shift dan bisa ditingkatkan menjadi aksi mogok panjang, jika tuntutan serikat buruh tidak diperhatikan.
VW berencana tutup pabrik, bagaimana nasib karyawan?
Langkah ini merupakan respons terhadap rencana pemotongan biaya sebesar 18 miliar Euro di produsen mobil yang sedang dilanda kesulitan itu. VW berencana membuat perubahan besar terkait pemotongan dana pensiun karyawan dan penutupan tiga pabrik yang di Jerman.
Groeger menuduh bahwa “Volkswagen telah membakar perjanjian tarif kolektif” dan bahwa dewan perusahaan sekarang “menyiramkan bensin ke dalamnya.”
“Yang terjadi sekarang adalah konflik yang ditimbulkan oleh Volkswagen — di mana kami tidak menginginkan hal itu terjadi, tetapi terpaksa terjadi dengan menegaskan komitmen yang diperlukan!” tandasnya.
Ekonomi yang lesu di Jerman
Ekonomi Jerman yang bergantung pada ekspor telah menderita dalam beberapa tahun terakhir karena menurunnya pesanan industri.
VW, misalnya, telah melihat pasarnya di Cina yang dulunya menguntungkan menyusut dengan cepat karena kendaraan listrik Cina menjadi lebih populer di sana.
Selain itu, tarif pajak Uni Eropa yang membayangi kendaraan listrik Cina telah memicu kekhawatiran akan tindakan pembalasan.
Pada bulan Oktober, VW melaporkan penurunan laba sebesar 64% pada kuartal ketiga. Produsen mobil Jerman lainnya seperti BMW dan Mercedes-Benz juga telah melaporkan kerugian besar.
ap/hp (AFP, dpa)
(ita/ita)