Liputan6.com, Jakarta Ekonomi Amerika Serikat tumbuh di angka 2,8% pada kuartal ketiga 2024.
Melansir Associated Press, Selasa (3/12/2024) Departemen Perdagangan AS mencatat bahwa kinerja ekonomi di kuartal ketiga ditopang oleh belanja konsumen yang kuat dan peningkatan ekspor.
Namun, PDB yang mencakup output barang dan jasa ekonomi melambat.
Tetapi laporan PDB AS masih menunjukkan bahwa ekonomi terbesar di dunia itu bertahan. AS berhasil mencatat pertumbuhan di kisaran 2% selama delapan dari sembilan kuartal terakhir.
Belanja konsumen, yang mencakup sekitar 70% dari aktivitas ekonomi AS, meningkat ke laju tahunan 3,5% pada kuartal ketiga, naik dari 2,8% pada periode April-Juni dan pertumbuhan tercepat sejak kuartal keempat 2023. Ekspor juga berkontribusi pada pertumbuhan kuartal ketiga, meningkat pada tingkat 7,5%, tertinggi dalam dua tahun.
Namun, pertumbuhan ekspor AS di kuartal ketiga dalam belanja konsumen dan ekspor lebih rendah dari perkiraan awal Departemen Perdagangan AS.
Sementara itu, pertumbuhan investasi bisnis melambat tajam karena penurunan investasi di sektor perumahan dan bangunan nonhunian seperti kantor dan gudang. Sebaliknya, belanja untuk peralatan melonjak.
Adapun angka pengangguran yang tercatat sebesar 4,1%. Inflasi, yang mencapai titik tertinggi empat dekade 9,1% pada Juni 2022, telah turun menjadi 2,6%.
Seperti diketahui, angka inflasi AS masih di atas target Federal Reserve sebesar 2%, tetapi bank sentral merasa cukup puas dengan kemajuan untuk memangkas suku bunga acuannya pada bulan September dan sekali lagi bulan ini.
Sebagian besar pedagang Wall Street memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Desember.