Banyuwangi (beritajatim.com) – Bocah belasan tahun yang hanyut di Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring hingga kini belum ditemukan. Petugas gabungan, TNI/ Polri, Basarnas, BPBD, warga dan relawan bahu membahu mencari keberadaan korban.
Tidak hanya itu, warga setempat juga berikhtiar melakukan pencarian dengan cara lain. Salah satunya dengan menggelar doa dan tradisi ritual lainnya.
Ada yang unik dari ritual warga tersebut. Yakni, mereka meyakini adanya keterlibatan makhluk ghaib yang menyembunyikan korban.
Sehingga perlu adanya ritual khusus untuk mencari keberadaannya. Belum diketahui sebenarnya nama ritual tersebut. Akan tetapi, mereka meyakini tradisi itu mampu memberi petunjuk alam untuk menemukan korban.
Puncak ritualnya yaitu seperti membakar dupa dan kemenyan berikut mantra dan doa khusus. Serta ada yang unik yakni ritual membuang bantal dan tikar ke sungai.
Tujuan dari ritual itu tidak lain adalah untuk segera diberikan petunjuk. Paling utama, yakni korban agar segera ditemukan.
“Semalam, tokoh spiritual di desa ini melaksanakan tradisi untuk memohon agar korban segera ditemukan, mereka melaksanakan upacara kecil dengan menyuguhkan ucok bakal dan membakar kemenyan untuk meminta petunjuk kepada Tuhan,” terang Sunarto, warga setempat.
Usai doa dan upacara sakral semalam, tokoh spiritual juga melakukan ritual lain. Saat pagi hari, bantal dan tikar yang disiapkan dilarung ke sungai tempat bocah hanyut.
“Tradisi membuang bantal dan tikar ke sungai merupakan kepercayaan yang diyakini dapat membantu orang yang hilang karena terseret arus sungai agar cepat ditemukan,” katanya.
Namun, hal itu hanya bentuk keyakinan bagi sebagian warga yang mempercayainya. Pasalnya, kegiatan demikian tidak memiliki dasar ilmiah, namun memberikan dukungan emosional dan spiritual bagi yang meyakininya.
“Pencarian masih berlangsung, Tim SAR menyisir area di mana bantal dan tikar dilarung ke sungai,” pungkasnya.
Sebelumnya dikabarkan, ada seseorang bocah terjatuh ke sungai bersama dengan motor yang dikendarainya. Seorang warga melihat kejadian itu memintanya untuk menepi, namun karena derasnya air sungai dan korban tak bisa berenang sehingga tubuhnya hanyut terbawa arus.
Usai kejadian, warga turut mencari keberadaan korban. Namun, hingga kini korban masih belum ditemukan. (rin/ted)