Belum ada pernyataan resmi dari militer Israel menanggapi laporan soal korban tewas dalam serangan di Marjayoun dan Nabatieh tersebut.
Namun militer Tel Aviv merilis pernyataan yang mengklaim pasukannya menyerang kendaraan-kendaraan militer yang beroperasi di dekat infrastruktur militer Hizbullah di area Lembah Bekaa, Lebanon dan kendaraan militer lainnya di dekat perbatasan dengan Suriah.
Dalam pernyataannya, militer Israel mengakui seorang tentara Lebanon luka-luka akibat salah satu serangannya dan mengatakan insiden itu sedang ditinjau.
Hizbullah Tuduh Israel Langgar Gencatan Senjata
Ketua parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang merupakan sekutu Hizbullah dan perunding utama Beirut dalam perundingan gencatan senjata, melaporkan Lebanon telah mencatat setidaknya 54 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejauh ini.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya, Berri mendesak komite yang bertugas memantau gencatan senjata untuk “segera” mulai bekerja dan untuk “mewajibkan” Israel menghentikan pelanggarannya serta segera menarik pasukan mereka dari tanah Lebanon.
“Tindakan agresif yang dilakukan pasukan pendudukan Israel merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata,” sebut Berri dalam pernyataannya.
Israel Bantah Langgar Gencatan Senjata di Lebanon
“Kami mendengar klaim bahwa Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata di Lebanon. Sebaliknya! Israel menegakkannya sebagai respons atas pelanggaran Hizbullah, yang menuntut tindakan segera,” tegas Saar dalam pernyataannya.
Televisi lokal Israel, Kan, dan media-media Israel lainnya melaporkan pada Senin (2/12) bahwa Utusan Khusus AS Amos Hochstein, yang menjadi mediator gencatan senjata, telah memperingatkan Israel terhadap dugaan pelanggaran gencatan senjata.
(nvc/ita)