Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden Eksekutif di perusahaan rekrutmen Career Group Companies, Emily Levine sudah mewawancarai ribuan kandidat karyawan selama masa kariernya. Klien Levine termasuk individu berpenghasilan tinggi, seperti selebritas kelas A, yang membutuhkan asisten pribadi, kepala staf, pengasuh anak, dan lainnya.
“Saya sudah mewawancarai ribuan orang sepanjang 15 tahun karier saya,” ujarnya dikutip dari CNBC, Senin (2/12/2024).
Setiap proses wawancara dimulai dengan melihat Curriculum vitae (CV), yang harus meyakinkan Levine untuk melanjutkan kandidat tersebut ke tahap berikutnya.
“Jika CVdari pelamar tidak presentatif sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan, hal itu bisa mencegah ia sebagai rekruter untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Berikut dua kesalahan terbesar di dalam CV yang menurutnya menjadi “bendera merah” bagi pelamar kerja:
1. Salah Eja, Termasuk Nama Sendiri
Kesalahan ketik dan ejaan yang salah jelas dapat menarik perhatian negatif.
“Saya pernah melihat seseorang salah mengeja namanya sendiri,” kata Levine.
Ia juga pernah melihat nama universitas atau perusahaan tempat mereka bekerja yang salah eja. Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian terhadap detail, yang dapat merugikan kandidat.
Satu kesalahan ejaan pada CV bisa dimaklumi, tetapi lebih dari itu akan terlihat buruk,” kata Levine dan akan membuat perusahaan ragu untuk bertemu dengan kandidat tersebut.
Sebagai seorang rekruter, Levine kadang membantu kandidat dengan memberi tahu mereka tentang kesalahan ketik. Namun, ia tetap menyarankan setiap pencari kerja untuk “memeriksa kembali semua informasi untuk memastikan akurasinya” sebelum mengirimkan CV.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3940377/original/076167800_1645409632-resumes-desk.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)