Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

PINTI Berharap Pemerintah Segera Tetapkan Hari Disabilitas Nasional

PINTI Berharap Pemerintah Segera Tetapkan Hari Disabilitas Nasional

Pematang Siantar: Perempuan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (PINTI) bersama dengan Yayasan Roda Kebajikan Peduli menyelenggarakan Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2024 pada Minggu, 1 Desember 2024 di Maha Vihara Vidya Maitreya di Kota Pematang Siantar, SumatraUtara.

Acara diikuti oleh 500 anak-anak disabilitas dan berkebutuhan khusus beserta pendamping. Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap 3 Desember yang dapat menjadi momen penting untuk dapat mengingatkan kesadaran dan mendukung hak-hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas.

Dalam UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dan juga telah diatur dalam PP Nomor 78 Tahun 2021 tentang Perlindungan Khusus Anak, sudah diamanatkan untuk melakukan upaya perlindungan khusus terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Apapun kondisi anak, mereka punya hak untuk hidup, berinteraksi, bersekolah dan lainnya. Pemerintah pun wajib memenuhi hak-hak setiap anak dan wajib melindungi anak dari berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan.

Dalam acara ini, Wakil Menteri KPPPA, Veronica Tan, hadir melalui zoom menyapa dan memberi semangat kepada anak-anak disabilitas, dan juga mengapresiasi acara kegiatan ini. Ketua PINTI Pusat Dr Metta Agustina, berharap dengan terlaksananya acara ini, pemerintah dapat melanjutkan, baik dari Kemensos, KPPPA, KemenKes maupun Kemen UMKM yang dapat membantu orang tua anak disabilitas dapat berpenghasilan sambil menjaga anaknya.

“Ke depannya, kami juga berharap pemerintah dapat menetapkan Hari Disabilitas Nasional yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat umum kepada para penyandang disabilitas yang hak-hak-nya seringkali terlupakan,” kata Metta.

Ketua Panitia, Fenny Goh, menyatakan dengan mengangkat tema “Bersama untuk Inklusi: Kesetaraan, Kemandirian, dan Kesempatan Semua”, ia juga berharap lewat acara ini dapat mempererat hubungan antarpenyandang disabilitas, keluarga serta masyarakat umum dan juga memberikan pengalaman berharga dan momen yang penuh kebahagiaan bagi anak dan keluarganya.

“Selain memberikan dukungan layanan kesehatan gratis, pembagian bantuan sosial yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi peserta terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Serta mencerminkan kepedulian terhadap anak-anak disabilitas dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi masa depan mereka,” sambutnya.

Pematang Siantar: Perempuan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (PINTI) bersama dengan Yayasan Roda Kebajikan Peduli menyelenggarakan Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2024 pada Minggu, 1 Desember 2024 di Maha Vihara Vidya Maitreya di Kota Pematang Siantar, SumatraUtara.
 
Acara diikuti oleh 500 anak-anak disabilitas dan berkebutuhan khusus beserta pendamping. Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap 3 Desember yang dapat menjadi momen penting untuk dapat mengingatkan kesadaran dan mendukung hak-hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas.
 
Dalam UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dan juga telah diatur dalam PP Nomor 78 Tahun 2021 tentang Perlindungan Khusus Anak, sudah diamanatkan untuk melakukan upaya perlindungan khusus terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Apapun kondisi anak, mereka punya hak untuk hidup, berinteraksi, bersekolah dan lainnya. Pemerintah pun wajib memenuhi hak-hak setiap anak dan wajib melindungi anak dari berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan.
 
Dalam acara ini, Wakil Menteri KPPPA, Veronica Tan, hadir melalui zoom menyapa dan memberi semangat kepada anak-anak disabilitas, dan juga mengapresiasi acara kegiatan ini. Ketua PINTI Pusat Dr Metta Agustina, berharap dengan terlaksananya acara ini, pemerintah dapat melanjutkan, baik dari Kemensos, KPPPA, KemenKes maupun Kemen UMKM yang dapat membantu orang tua anak disabilitas dapat berpenghasilan sambil menjaga anaknya.
 
“Ke depannya, kami juga berharap pemerintah dapat menetapkan Hari Disabilitas Nasional yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat umum kepada para penyandang disabilitas yang hak-hak-nya seringkali terlupakan,” kata Metta.
 
Ketua Panitia, Fenny Goh, menyatakan dengan mengangkat tema “Bersama untuk Inklusi: Kesetaraan, Kemandirian, dan Kesempatan Semua”, ia juga berharap lewat acara ini dapat mempererat hubungan antarpenyandang disabilitas, keluarga serta masyarakat umum dan juga memberikan pengalaman berharga dan momen yang penuh kebahagiaan bagi anak dan keluarganya.
 
“Selain memberikan dukungan layanan kesehatan gratis, pembagian bantuan sosial yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi peserta terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Serta mencerminkan kepedulian terhadap anak-anak disabilitas dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi masa depan mereka,” sambutnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(WHS)