Jakarta –
TikTok akan memberlakukan batasan usia untuk sejumlah filter kecantikannya. Batasan ini diterapkan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan filter kecantikan yang terlalu realistis terhadap kesehatan mental pengguna berusia remaja.
Dalam keterangan resminya, TikTok mengatakan pengguna berusia di bawah 18 tahun tidak bisa menggunakan filter tertentu yang mengubah penampilannya. Platform besutan ByteDance ini juga akan memperluas deskripsi filter untuk menjelaskan perubahan apa yang terjadi ketika filter digunakan.
Pembatasan ini tidak berlaku untuk filter yang dirancang yang agar terlihat lucu dan menghibur, seperti filter yang menambahkan telinga hewan atau filter yang melebih-lebihkan fitur wajah tertentu agar terlihat lucu.
Jenis filter yang akan dibatasi adalah filter kecantikan yang mempercantik wajah seperti Bold Glamour, yang memberikan pengguna penampilan kulit yang lebih mulus, wajah yang tirus, dan bulu mata lebih lentik, yang terlihat sangat realistis sehingga sulit dideteksi sebagai filter.
Dr. Nikki Soo, Safety and Well-Being Public Policy Lead for Europe di TikTok mengonfirmasi bahwa batasan usia untuk filter yang mengubah penampilan akan dirilis secara global.
Perubahan ini diumumkan sebagai respons terhadap laporan dari organisasi nirlaba Internet Matters yang menemukan filter kecantikan berkontribusi pada pandangan dunia yang terdistorsi di mana gambar wajah yang terlalu sempurna dinormalisasi.
Menurut laporan tersebut, anak-anak kadang tidak bisa mengetahui apakah gambar yang mereka lihat asli atau sudah diedit, dan mereka sering menghadapi tekanan sosial untuk terlihat sempurna di dunia online, seperti dikutip dari The Verge, Minggu (1/12/2024).
TikTok juga sedang menjajaki teknologi machine learning baru yang bisa mendeteksi akun yang dibuat oleh pengguna berusia di bawah 13 tahun – batas usia minimal bagi pengguna yang ingin bergabung ke TikTok dan sejumlah media sosial lainnya.
TikTok mengatakan pengguna yang akunnya tidak sengaja terhapus padahal sudah memenuhi syarat bisa mengajukan banding untuk mendapatkan akunnya kembali. Layanan video pendek ini mengklaim telah menghapus sekitar enam juta akun yang tidak memenuhi syarat batasan usia secara global setiap tahunnya.
(vmp/rns)