Jakarta –
CEO Meta Mark Zuckerberg mengunjungi kediaman Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump di Mar-a-Lago. Hubungan mereka tampaknya semakin akrab setelah dahulu cukup sering berseteru.
Kunjungan Zuck ke kediaman Trump di Palm Beach, Florida, itu dikonfirmasi penasihat Trump, Stephen Miller. “Mark Zuckerberg telah sangat jelas tentang keinginannya untuk jadi pendukung dan peserta dalam perubahan ini yang kita lihat di seluruh Amerika, di seluruh dunia dengan gerakan reformasi yang dipimpin oleh Donald Trump,” kata Miller.
“Mark Zuckerberg, seperti banyak pemimpin bisnis lainnya, memahami bahwa Presiden Trump adalah agen perubahan, agen kemakmuran,” tambahnya yang dikutip detikINET dari Fox News.
Miller menambahkan Zuck tentu punya kepentingan sendiri. “Mark, jelas dia memiliki kepentingan sendiri, dan dia memiliki perusahaannya sendiri, dan dia punya agenda sendiri. Namun, dia telah menjelaskan ingin mendukung pembaruan nasional Amerika di bawah kepemimpinan Presiden Trump,” katanya.
Juli silam, Zuckerberg memuji Trump atas reaksinya yang mengepalkan tinjunya terhadap upaya pembunuhan terhadapnya. “Melihat Donald Trump bangkit setelah tertembak di wajah dan mengepalkan tinjunya ke udara dengan bendera Amerika adalah salah satu hal paling buruk yang pernah saya lihat dalam hidup saya,” cetus Zuck.
“Pada tingkat tertentu sebagai orang Amerika, sulit untuk tidak menjadi emosional tentang semangat dan perjuangan itu, dan saya pikir itulah sebabnya banyak orang menyukai pria itu,” tambahnya.
Kunjungan Zuckerberg ke Mar-a-Lago bukanlah interaksi pertama pendiri Facebook itu dengan pemimpin Republik tersebut. Pada bulan Agustus, Trump mengatakan bahwa Zuckerberg meneleponnya.
“Jadi, Mark Zuckerberg meneleponku. Pertama-tama, dia menelepon saya dua kali. Dia menelepon saya setelah acara tersebut dan dia mengatakan itu benar-benar luar biasa,” kata Trump.
Trump menambahkan Zuckerberg meminta maaf setelah Facebook pernah salah memberi label pada foto dirinya yang menjadi viral. “Dia benar-benar meminta maaf. Dia mengatakan mereka melakukan kesalahan dan mereka sedang memperbaiki kesalahan itu,” kata Trump.
(fyk/rns)