Jakarta, CNBC Indonesia – Perang teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS) terus berlangsung. AS terus-terusan memblokir akses teknologi canggih ke China.
Sementara itu, China sudah sejak dulu memblokir aplikasi media sosial asing, termasuk dari AS, untuk diakses di negaranya. Untuk itu, China mengembangkan sendiri mesin pencari, aplikasi chat, e-commerce, dsb.
Di bawah pemerintahan Donald Trump, China juga dikatakan akan mendapat tambahan tarif barang impor untuk masuk ke AS. Berbagai upaya pembatasan AS ke China dikatakan untuk menghindari risiko keamanan nasional.
Namun, China tak menyerah. Dalam beberapa tahun terakhir, China mencoba menciptakan kemandirian dalam mengembangkan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI).
Terbaru, dilaporkan China tengah mengembangkan sistem Beidou untuk menggantikan teknologi navigasi GPS yang dimiliki AS. Hal ini dilaporkan stasiun berita CCTV dan dikutip dari Reuters, Kamis (28/11/2024).
Menurut informasi, sistem Beidou ditargetkan rampung pada 2035 mendatang. Adapun uji coba Beidou akan dimulai pada 2027 atau dua tahun dari sekarang.
CCTV mengatakan ketika rampung, sistem Beidou akan memberikan pengalaman navigasi real-time yang lebih presisi dan akurat ketimbang GPS. Kita tunggu saja!
(fab/fab)