Jakarta –
CEO Apple Tim Cook kembali mendatangi China, yang sudah ketiga kalinya selama 2024 ini. China memang penting untuk Apple.
Kedatangan Cook kali ini untuk menghadiri China International Supply Chain Expo di Beijing yang dimulai pada Selasa (26/11). Namun kedatangannya ini juga tak terlepas dari kondisi penjualan iPhone di negara tersebut yang masih merosot.
Dalam video singkat yang tersebar, Cook melontarkan berbagai pujian untuk mitranya di China. “Kami tak bisa melakukan apapun tanpa mereka,” ujar Cook saat menjawab pertanyaan dari wartawan media setempat.
Ini adalah pertama kalinya Cook menghadiri acara tersebut, yang dikatakannya pada Ren Hongbin, chairman untuk China Council for the Promotion of International Trade.
Kunjungan Cook ke China ini menunjukkan pentingnya pasar China bagi Apple, sekalipun mereka sudah berusaha ‘membagi’ rantai produksi produknya dari China, termasuk ke India dan Vietnam, seperti dikutip detikINET dari SCMP, Rabu (27/11/2024).
Kondisi ini tentu jauh berbeda dibanding di Indonesia. Sampai saat ini Cook baru sekali datang ke Indonesia, setidaknya kedatangan yang diketahui oleh publik.
April lalu, Cook datang ke Indonesia dan menemui Presiden Joko Widodo. Bos raksasa elektronik asal Amerika Serikat itu bertemu langsung dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Selepas pertemuan tersebut, Cook menyebut Jokowi meminta ada pabrik Apple di Indonesia, dan Cook mengaku baru akan mempertimbangkan permintaan tersebut.
“Kami berbicara tentang keinginan presiden untuk melihat pabrik (Apple) di dalam negeri, dan itu adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan,” ujar Tim Cook di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/4) silam.
Tim Cook menyebut Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Apple. Tim Cook mengatakan pembicaraannya dengan Jokowi terkait komitmen pengembangan sumber daya manusia, berjalan dengan baik.
Saat ini Apple juga tengah ditekan oleh Pemerintah Indonesia yang masih melarang penjualan jajaran iPhone 16, setelah Apple memberikan proposal investasi USD 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun. Menurut Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, tawaran investasi tersebut tak memenuhi asas keadilan.
Agus kemudian memaparkan empat aspek berkeadilan yang tidak dipenuhi dalam investasi Apple, yakni:
Perbandingan investasi Apple di negara-negara selain Indonesia (saat ini Apple belum investasi fasilitas produksi/ pabrik di Indonesia)Perbandingan investasi merek-merek HKT lain di IndonesiaPenciptaan nilai tambah serta penerimaan negaraPenciptaan lapangan kerja di Indonesia.
(asj/fay)