Jakarta: PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau yang lebih dikenal dengan brand MR. D.I.Y. peritel perlengkapan rumah tangga berencana menggelar Initial Public Offering (IPO).
Langkah IPO diyakini manajemen sebagai langkah strategis mempercepat ekspansi dan memperkokoh posisi sebagai pemimpin di industri ritel berbasis non-grocery.
Langkah tersebut merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan MR. D.I.Y. sejak memasuki pasar Indonesia pada 2017.
“Kami memiliki visi untuk terus memperluas jangkauan agar dapat melayani lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia, menghadirkan produk berkualitas dengan nilai terbaik yang terjangkau untuk semua kalangan,” ujar Presiden Direktur Daya Intiguna Yasa, Edwin Cheah dikutip dari siaran pers, Rabu, 27 November 2024.
Lepas 10% saham
MR. D.I.Y. berencana melepas saham ke publik melalui IPO sebesar 2.519.039.400 saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Saham akan ditawarkan dengan rentang harga Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham.
Adapun penawaran awal atau bookbuilding dimulai pada Senin, 25 November sampai dengan Selasa, 3 Desember 2024.
Rencananya, MR. D.I.Y. akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis, 19 Desember 2024 dengan kode saham MDIY. MR. D.I.Y. menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Melalui IPO ini, MR. D.I.Y. berpotensi meraih dana hingga Rp4,71 triliun. Jumlah ini terdiri dari Rp471,06 miliar dari penawaran saham baru dan Rp4,24 triliun dari penawaran saham Pemegang Saham Penjual.
Perusahaan akan mengalokasikan dana yang diperoleh dari IPO untuk beberapa keperluan. Sekitar 60 persen akan digunakan untuk pembayaran pokok utang, 30 persen dialokasikan untuk biaya pembukaan toko-toko baru di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku. Sedangkan sisa sekitar 10 persen akan digunakan sebagai modal kerja operasional.
Laporan keuangan perusahaan
Pendapatan perusahaan pada periode 2021 hingga 2023 mengalami pertumbuhan dengan CAGR sebesar 109 persen, meningkat dari Rp894 miliar menjadi Rp3,9 triliun.
Selain itu, laba bersih menunjukkan perubahan signifikan, dari rugi sebesar Rp80 miliar pada 2021 menjadi laba sebesar Rp353 miliar pada 2023.
Peningkatan efektivitas operasional dan strategi ekspansi yang dijalankan perusahaan menghasilkan arus kas yang sehat, meningkat menjadi Rp291 miliar pada akhir 2023, dibandingkan Rp132 miliar pada 2022.
Per 30 Juni 2024, perusahaan telah membukukan pendapatan sebesar Rp3,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp534 miliar, dengan posisi arus kas yang kuat sebesar Rp361 miliar.
“IPO ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)