Bisnis.com, JAKARTA – Investasi Amerika Serikat (AS) di Indonesia mencapai total US$67 miliar atau sekitar Rp1.067 triliun (asumsi kurs Rp15.933 per US$1) pada periode 2014-2023. Investasi tersebut menciptakan dampak ekonomi sebesar US$130 miliar.
Catatan US$67 miliar dalam laporan ini lebih tinggi dari realisasi investasi AS di Indonesia berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mencatatkan US$17,15 miliar pada periode 2014-2023.
Perbedaan tersebut karena laporan bertajuk US Investment: A Partner in Innovation for Indonesia ini mencakup seluruh sektor serta aktivitas merger dan akuisisi.
“Kehadiran perusahaan AS sangat penting, tidak hanya untuk investasi finansial yang signifikan, tetapi juga sebagai katalis invovasi di berbagai sektor,” demikian kutipan laporan tersebut pada Selasa (26/11/2024).
Dari sisi komposisi, selain realisasi dari data BKPM sebesar US$17,15 miliar, investasi terbesar AS di Indonesia berada di sektor hulu migas dengan total US$37,43 miliar.
Selanjutnya, aksi merger dan akuisisi menyumbang realisasi sebesar US$7,8 miliar, sedangkan investasi tambahan dari perusahaan AS mencatatkan kontribusi senilai US$5 miliar.
Laporan tersebut menjelaskan, selama satu dekade terakhir, sektor pertambangan secara konsisten menjadi penerima foreign direct investment atau FDI AS terbesar di Indonesia dengan 80,42%. Menyusul di belakangnya adalah sektor jasa (6,33%), listrik, gas, dan air (3,53%), industri makanan (1,85%), dan industri logam nonmesin dan nonelektronik (1,55%).
Namun, saat ini pola investasi AS di Indonesia sedang bergeser. Hal ini seiring dengan banyaknya perusahaan AS yang meningkatkan investasi mereka di sektor digital dan program peningkatan sumber daya manusia. Dari segi sektor, investasi AS beralih dari industri berbasis sumber daya alam ke sektor teknologi.
Hal ini juga mencerminkan perubahan lanskap ekonomi di AS. Tercatat, 10 perusahaan teratas dalam Fortune 500 pada 2024, misalnya, menempatkan Amazon di urutan kedua dalam hal pendapatan, Apple di tempat ketiga, dan Alphabet di tempat kedelapan.
Managing Director American Chamber Of Commerce in Indonesia atau AmCham Indonesia Lydia Ruddy menuturkan perusahaan AS telah lama dan akan terus menjadi mitra setiap dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Di mana pun Kami melihat peluang, kami hadir dengan menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi dan teknologi mutakhir yang mendorong transformasi pada berbagai industri,” katanya dalam US-Indonesia Investment Summit 2024 di Jakarta pada Selasa (26/11/2024).
Senada, Direktur Eksekutif untuk Asia Tenggara Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) atau U.S. Chamber of Commerce, John Goyer menambahkan, perusahaan asal Negeri Paman Sam telah berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia selama bertahun-tahun. Goyer menuturkan mereka berbagi visi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi di masa depan.
“Pemerintah yang baru memiliki peluang unik untuk menyesuaikan kebijakan guna mendukung pertumbuhan tersebut dan meningkatkan standar hidup rakyat Indonesia,” ujar Goyer.