Malang: Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan program pertanian dataran tinggi atau Upland. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendongkrak pendapatan petani dengan melibatkan mereka di 13 kabupaten di Indonesia.
Koordinator Tim Pemantau dan Pengendali Program Upland, Rahmanto, menyampaikan program ini berfokus pada pengembangan produk unggulan di setiap daerah. Salah satu contoh sukses adalah pengembangan bawang merah di Malang, Jawa Timur.
“Upland hadir untuk meningkatkan produksi, menjaga ketahanan pangan, dan memastikan komoditas utama seperti bawang merah tetap stabil meskipun menghadapi tekanan inflasi,” ujar Rahmanto dalam keterangannya, Senin, 25 November 2024.
Menurutnya, fluktuasi harga bawang merah yang kerap dipengaruhi inflasi menjadi perhatian khusus. Program Upland bertujuan memastikan kestabilan produksi bawang merah guna menjaga daya beli petani sekaligus pasokan di pasar.
“Jika produksi bawang merah meningkat, kesejahteraan petani akan terangkat, dan inflasi bisa lebih terkendali,” imbuhnya.
Selain bawang merah, program ini juga mencakup komoditas lain seperti manggis, kopi, beras organik, dan bawang putih. Kementan turut mengembangkan kualitas produk agar lebih kompetitif di pasar domestik maupun internasional.
“Kami berupaya mengurangi biaya produksi dengan menyediakan mesin pertanian, membangun infrastruktur, serta mendukung irigasi dan pemasaran,” jelas Rahmanto.
Rahmanto menambahkan, pelatihan pemasaran juga menjadi salah satu prioritas. Petani diajarkan cara menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih baik melalui strategi pemasaran yang efektif.
“Produk yang meningkat harus bisa terjual dengan baik. Kami membantu petani menemukan pembeli yang tepat agar hasil panen mereka bernilai optimal,” kata dia.
Keberhasilan program Upland, menurut Rahmanto, akan terlihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Jika produk unggulan memenuhi standar kualitas, daya saingnya akan meningkat di pasar global.
“Dengan kualitas yang terjaga, produk kami bisa diterima dengan baik, baik di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.
Program Upland merupakan kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Country Director South East Asia and The Pacific IFAD, Hani A Elsadani Salem, menjelaskan kerja sama ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan penghidupan para petani.
“Program ini memiliki dua tujuan utama, yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta pelaku pertanian lainnya,” kata Elsadani Salem.
Senada, Resident Representative and Director IsDB, Amer Bukvic, menyoroti potensi besar Indonesia dalam mengelola sumber daya alamnya.
“Kami juga fokus meningkatkan efisiensi pemasaran produk pertanian, baik di pasar lokal maupun internasional. Kami ingin mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” tegas Amer.
Melalui program Upland, pemerintah berharap ketahanan pangan nasional semakin kuat, sementara kesejahteraan petani terus meningkat seiring pengembangan berbagai komoditas unggulan.
Malang: Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan program pertanian dataran tinggi atau Upland. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendongkrak pendapatan petani dengan melibatkan mereka di 13 kabupaten di Indonesia.
Koordinator Tim Pemantau dan Pengendali Program Upland, Rahmanto, menyampaikan program ini berfokus pada pengembangan produk unggulan di setiap daerah. Salah satu contoh sukses adalah pengembangan bawang merah di Malang, Jawa Timur.
“Upland hadir untuk meningkatkan produksi, menjaga ketahanan pangan, dan memastikan komoditas utama seperti bawang merah tetap stabil meskipun menghadapi tekanan inflasi,” ujar Rahmanto dalam keterangannya, Senin, 25 November 2024.
Menurutnya, fluktuasi harga bawang merah yang kerap dipengaruhi inflasi menjadi perhatian khusus. Program Upland bertujuan memastikan kestabilan produksi bawang merah guna menjaga daya beli petani sekaligus pasokan di pasar.
“Jika produksi bawang merah meningkat, kesejahteraan petani akan terangkat, dan inflasi bisa lebih terkendali,” imbuhnya.
Selain bawang merah, program ini juga mencakup komoditas lain seperti manggis, kopi, beras organik, dan bawang putih. Kementan turut mengembangkan kualitas produk agar lebih kompetitif di pasar domestik maupun internasional.
“Kami berupaya mengurangi biaya produksi dengan menyediakan mesin pertanian, membangun infrastruktur, serta mendukung irigasi dan pemasaran,” jelas Rahmanto.
Rahmanto menambahkan, pelatihan pemasaran juga menjadi salah satu prioritas. Petani diajarkan cara menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih baik melalui strategi pemasaran yang efektif.
“Produk yang meningkat harus bisa terjual dengan baik. Kami membantu petani menemukan pembeli yang tepat agar hasil panen mereka bernilai optimal,” kata dia.
Keberhasilan program Upland, menurut Rahmanto, akan terlihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Jika produk unggulan memenuhi standar kualitas, daya saingnya akan meningkat di pasar global.
“Dengan kualitas yang terjaga, produk kami bisa diterima dengan baik, baik di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.
Program Upland merupakan kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Country Director South East Asia and The Pacific IFAD, Hani A Elsadani Salem, menjelaskan kerja sama ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan penghidupan para petani.
“Program ini memiliki dua tujuan utama, yaitu meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta pelaku pertanian lainnya,” kata Elsadani Salem.
Senada, Resident Representative and Director IsDB, Amer Bukvic, menyoroti potensi besar Indonesia dalam mengelola sumber daya alamnya.
“Kami juga fokus meningkatkan efisiensi pemasaran produk pertanian, baik di pasar lokal maupun internasional. Kami ingin mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” tegas Amer.
Melalui program Upland, pemerintah berharap ketahanan pangan nasional semakin kuat, sementara kesejahteraan petani terus meningkat seiring pengembangan berbagai komoditas unggulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ALB)