Jakarta –
Pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan pemanfaatan gas dalam negeri. Infrastruktur yang dikebut itu di antaranya pipa Cirebon-Semarang (Cisem) dan Dumai-Sei Mangkei (Dusem).
Kehadiran pipa tersebut akan memberikan sejumlah manfaat, salah satunya memangkas subsidi LPG 3 kg.
Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Maompang Harahap mengatakan, pembangunan pipa Cisem tahap 1 sudah rampung. Untuk pembangunan Cisem tahap 2, pihaknya telah mendapat izin multiyears dari Kementerian Keuangan dan kontrak untuk proyek ini baru saja diteken.
“2 Agustus 2024 hari Jumat yang lalu sudah ditandatangani kontraknya dan sekarang masuk pada tahap awal pembangunan,” katanya dalam Webinar Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi untuk Percepatan Transisi Energi dan Sirkular Ekonomi, Rabu (8/8/2024).
Untuk pipa Dusem saat ini masih dalam perencanaan. Dia mengatakan, proyek ini ditargetkan lelang pada akhir tahun 2024.
Lebih lanjut, kehadiran proyek ini akan memberikan manfaat yakni mendukung harga gas yang lebih terjangkau dengan toll fee yang lebih rendah. Kemudian, memenuhi kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik, komersil dan rumah tangga.
Selanjutnya, pipa tersebut akan mendukung program jaringan gas (jargas) di mana untuk pipa Cisem ditargetkan 300 ribu sambungan rumah tangga (SR) dan Dusem 600 ribu SR.
Penggunaan jargas tersebut akan bisa memangkas subsidi LPG 3 kg sampai Rp 0,63 triliun per tahun.
“Kalau seumpamanya pipa ini sudah terbangun akan ada potensi mengurangi subsidi LPG 3 kg itu Rp 0,63 triliun per tahun sehingga akan menghemat devisa impor LPG Rp 1,08 triliun per tahun. Kemudia akan ada penghematan biaya masak kurang lebih Rp 0,16 triliun per tahun,” ungkapnya.
(acd/rrd)