Jakarta, Beritasatu.com – Tokoh dialog lintas agama Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot meninggal dunia pada Senin (25/11/2024).
Kardinal Ayuso meninggal pada usia 72 tahun. Kardinal kelahiran Sevilla, Spanyol ini menjabat sebagai Prefek Dikasterium untuk dialog antarumat beragama di Tahta Suci Vatikan sejak 2018.
“Tadi pagi dalam pertemuan dengan sebuah delegasi agama dari India dan berbagai negara, yang sebenarnya didampingi oleh Kardinal Ayuso, Paus Fransiskus memberi tahu alasan ketidakhdiran Kardinal Ayuso kepada para hadirin. Kata Paus, beliau sedang sekarat dan memohon doa baginya. Sore harinya, Kardinal Ayuso mengembuskan nafas terakhir dan kembali kepada Sang Pencipta,” kata rohaniwan Indonesia yang tinggal di Vatikan, Romo Markus Solo Kewuta SVD.
Kardinal Ayuso, orang asli Andalusia yang lahir pada 1952, adalah seorang misionaris Comboni dan pakar Islam.
Ia aktif berpartisipasi dalam persiapan dan peluncuran hingga penyebaran atau sosialisasi dokumen “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Kehidupan Bersama” (Human Fraternity for World Peace and Living Together” yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Grand Imam Al-Azhar, Ahmad al-Tayyib pada 4 Februari 2019 yang lalu.
Oleh karena posisinya yang sangat menentukan di dalam Komisi Tinggi Human Fraternity dari pihak Katolik dalam mempromosi dokumen tersebut, Kardinal Ayuso dianugerahi doktor honoris causa pada Februari 2023 yang lalu oleh UIN Sunan Kalijaga.
Dokumen human fraternity itu masih merupakan platform terpenting bagi dialog Katolik-Islam hingga saat ini.
Setelah dokumen Abu Dhabi ini, lahir dokumen Deklarasi Istiqlal 2024 yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan imam besar Masjid Istiqlal Narasuddin Umar.
Jenazah Kardinal Ayuso akan disemayamkan di dalam Basilika Santo Stephanus, di belakang Basilika Santo Petrus, Vatikan, sambil menunggu misa requiem. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke kota kelahirannya, Sevilla, Spanyol, dan akan dimakamkan di sana.