Jakarta: Investasi saham sering dianggap sebagai salah satu cara menarik untuk memupuk kekayaan.
Namun, banyak orang merasa bingung untuk memulainya dari mana. Mulai dari memilih saham yang tepat hingga memahami risiko yang terlibat.
Nah, bagi kamu yang sudah semangat mau mulai investasi saham, tapi pas mau action malah bingung? Artikel ini akan membahas lebih lanjut.
Ada beberapa hal yang kamu harus pahami sebelum memulai investasi saham. Pertama, jangan-jangan kamu beli saham cuma karena FOMO atau ikut-ikutan tren? Hmm, hati-hati! Kalau kayak gini, mirip banget layaknya main judi. Rugi itu bukan soal kalau, tapi kapan.
Kedua, penting banget bagi kamu untuk memahami dan mengerti laporan keuangan perusahaan. Ibaratkan laporan keuangan itu sebagai rapor perusahaan.
Laporan itu bakal kasih tahu apakah perusahaan lagi on fire atau malah ada masalah.
Melansir laman Pintar Saham, ini istilah-istilah laporan keuangan yang bisa membantu kamu melihat kondisi perusahaan. Emang bisa bikin kening berkerut, tapi kalau ngerti rasio-rasio dasarnya, jadi lebih simpel:
Profitability Ratio: Mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan.
ROA (Return on Assets): Apakah aset perusahaan menghasilkan untung.
ROE (Return on Equity): Seberapa baik modal pemegang saham bekerja.
Solvency Ratio: Cek kemampuan perusahaan bayar utang jangka panjang.
Debt to Equity Ratio (DER): Bandingin utang sama modal perusahaan.
Interest Coverage Ratio: Apakah perusahaan bisa bayar bunga utang.
Liquidity Ratio: Lihat kemampuan bayar kewajiban jangka pendek.
Current Ratio: Aset lancar vs utang jangka pendek.
Quick Ratio: Fokus ke aset yang gampang dicairkan.
Setelah mengetahui istilah-istilah itu, sekarang kamu setidaknya bisa mengetahui kondisi perusahaan. Semoga informasi ini memberi wawasan kamu sebelum menentukan investasi saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)