Itu menjadi tanggapan pertama Marcos Jr setelah pernyataan Sara yang disampaikan secara terbuka dalam konferensi pers pada Jumat (22/11) tengah malam memicu ketegangan baru di Filipina. Hubungan Marcos Jr dan Sara semakin memburuk setelah beraliansi dan menang telak dalam pemilu tahun 2022 lalu.
“Saya telah berbicara dengan seseorang dalam tim keamanan saya. Saya mengatakan kepadanya, jika saya dibunuh, bunuhlah BBM (Bongbong Marcos atau Marcos Jr), (Ibu Negara) Liza Araneta, dan (ketua parlemen) Martin Romualdez. Ini tidak bercanda,” ujar Sara saat berbicara dalam konferensi pers tersebut.
“Saya mengatakan, jika saya terbunuh, jangan berhenti sampai kamu membunuh mereka,” sebutnya.
Romualdez yang merupakan ketua parlemen Filipina diketahui merupakan sepupu dari Marcos Jr.
Kantor kepresidenan Filipina sebelumnya menyebut komentar Sara itu sebagai “ancaman aktif” terhadap Marcos Jr, dengan Lembaga-lembaga keamanan negara itu telah mengumumkan akan meningkatkan protokol mereka sembari menyelidiki pernyataan Sara tersebut.
Marco Jr, dalam pernyataannya, menilai masalah ini tidak akan membesar dan memicu drama jika Sara bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anggota parlemen Filipina soal dugaan penyelewengan dana oleh kantor wapres yang dipimpinnya.
“Kebenaran tidak seharusnya dieksekusi secara ringkas,” ucapnya, merujuk pada perang narkoba kontroversial yang marak dilakukan pada era mantan Presiden Duterte, ayah Sara.
Diketahui bahwa parlemen Filipina, tepatnya DPR, sedang menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana konfidensial pada kantor Wapres Filipina dan Departemen Pendidikan, yang sebelumnya dipimpin Sara. Dia juga menghadapi ancaman pemakzulan di DPR Filipina, yang dipimpin oleh Romualdez yang sebelumnya memangkas hampir dua pertiga anggaran kantor Wapres Filipina.
Konferensi pers tengah malam ketika Sara melontarkan ancaman pembunuhan itu digelar setelah para pejabat DPR Filipina mengungkapkan mereka akan memindahkan Kepala Staf Wapres, Zuleika Lopez, dari pusat penahanan majelis rendah ke lembaga permasyarakatan. Lopez ditahan sejak Rabu (21/11) atas tuduhan melakukan “campur tangan yang tidak semestinya” dalam proses pembahasan parlemen yang berfokus pada anggaran wapres.
(nvc/ita)