Serangan udara Israel juga dilaporkan menghantam pinggiran selatan Beirut, dengan NNA menyebut sedikitnya 12 serangan melanda area itu sepanjang Kamis (21/11) waktu setempat.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengatakan via media sosial X bahwa sebelum serangan dilancarkan, pihaknya telah merilis sejumlah peringatan evakuasi untuk area pinggiran selatan Beirut, serta area di dalam dan sekitar kota pesisir selatan Tyre. Namun tidak ada peringatan untuk wilayah Lebanon bagian timur.
Diklaim oleh Adraee dalam pernyataannya bahwa militer Israel “menargetkan depot senjata, markas komando, dan infrastruktur teroris” milik Hizbullah dalam serangan di area pinggiran selatan Beirut tersebut.
Hizbullah Klaim Serang Pangkalan Udara Israel
Di Israel, otoritas cepat tanggap setempat melaporkan seorang pria tewas setelah serangan roket dari Lebanon menghantam area Galilea, bagian utara negara itu.
Hizbullah, dalam pernyataannya, mengklaim para petempurnya menargetkan “pangkalan udara Hatzor” di dekat kota Ashdod, yang berjarak sekitar 150 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon, dengan “salvo rudal”.
Ini menandai serangan dengan target paling dalam di wilayah Israel sejak konflik berkecamuk selama setahun terakhir. Tel Aviv belum mengomentari klaim Hizbullah tersebut.
NNA melaporkan “pasukan musuh” telah “meledakkan rumah-rumah dan bangunan permukiman dalam penyerbuan ke kota tersebut”.
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Lebanon pada Kamis (21/11) menyebut sedikitnya 3.583 orang tewas akibat rentetan serangan Israel di negara tersebut sejak Oktober tahun lalu. Sebagian besar kematian terjadi sejak eskalasi konflik terjadi sejak September tahun ini.
Militer Israel sebelumnya melaporkan tiga tentaranya tewas dalam pertempuran di Lebanon bagian selatan. Kematian itu menjadikan total jumlah tentara Israel yang tewas di Lebanon sejak operasi darat dilancarkan menjadi 52 personel.
Lihat Video ‘Daftar 124 Negara yang Bisa Tangkap PM Israel Seusai ICC Keluarkan Surat Perintah’:
(nvc/idh)