Jakarta: PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI) menawarkan solusi praktis untuk menyusun Sustainability Report (SR) secara efisien, akurat, dan sesuai standar internasional maupun lokal dengan meluncurkan layanan inovatif berbasis kecerdasan buatan, Reporthink.AI.
Hal tersebut dalam rangka mendukung pelaku pasar modal Indonesia, khususnya emiten, untuk memenuhi kewajiban pelaporan keberlanjutan sesuai POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan.
Peluncuran Reporthink.AI ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara IDXSTI dengan PT Datawave Korpora Indonesia. IDXSTI adalah anak usaha dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (IDClear), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang berfokus menyediakan solusi teknologi informasi bagi pelaku pasar modal Indonesia.
Reporthink.AI merupakan layanan pertama dari IDXSTI yang disediakan untuk emiten, sebagai jawaban dari berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan dalam pembuatan laporan keberlanjutan.
Dengan Reporthink.AI, pelaporan keberlanjutan kini bukan lagi momok bagi perusahaan. Penyusunan laporan keberlanjutan kini dapat menjadi lebih cepat, praktis, dan terjangkau bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Menambahkan perspektif dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Sunandar menilai inovasi ini juga mendukung daya saing perusahaan di pasar modal.
“Laporan keberlanjutan yang berkualitas tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik, tetapi juga membantu perusahaan membangun hubungan yang lebih baik dengan pemangku kepentingan,” jelas Sunandar dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 18 November 2024.
Ia pun berharap ke depannya semakin banyak inovasi teknologi baru yang dikembangkan dari berbagai pihak untuk mendukung kebutuhan para pelaku di industri di pasar modal.
Solusi yang bisa secara luas digunakan
Direktur Utama IDXSTI Alec Syafruddin menyampaikan, Reporthink.AI dapat menjadi jawaban atas kebutuhan perusahaan dalam memenuhi ketentuan kewajiban pembuatan SR, yang saat ini menjadi tantangan tersendiri karena dirasakan cukup rumit, memakan waktu, dan juga biaya.
Menurut dia, platform digital ini dalam skala individu perusahaan diharapkan menjadi solusi yang secara meluas digunakan. “Platform ini ke depannya potensial bisa dikaji dan dikembangkan untuk mengolah data dan laporan berkelanjutan sesuai sektor atau industri perusahaan,” tambah Syafruddin.
Dengan sistem otomatis yang canggih, Reporthink.AI memungkinkan perusahaan dengan mudah sekadar mengunggah data relevan, lalu kecerdasan buatan akan menyusun Sustainability Report yang lengkap dan akurat. Jika ada data yang belum lengkap, sistem akan memberikan notifikasi sehingga semua bagian laporan memenuhi standar yang ditetapkan.
Teknologi berbasis big data juga memungkinkan Reporthink.AI untuk menggabungkan data internal perusahaan dengan kondisi eksternal terkait isu-isu SDGs di wilayah operasional perusahaan, sehingga laporan lebih kontekstual dan kaya perspektif.
Laporan yang dihasilkan oleh Reporthink.AI juga sudah sesuai dengan standar internasional, yaitu GRI Standards dan SEOJK-16 Tahun 2021, tanpa perlu merekrut ahli keberlanjutan atau penulis bersertifikat. Reporthink.AI dapat mempersingkat waktu keseluruhan proses pembuatan Sustainability Report, karena keseluruhan prosesnya sudah dapat dilakukan dalam satu dashboard.
Efisien dan hemat biaya
Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Gilman Pradana Nugraha, menyatakan, Sustainability Report merupakan sarana strategis bagi perusahaan untuk menunjukkan tanggung jawab sosial, lingkungan, serta keberlanjutan bisnisnya.
“Kehadiran layanan ini kami harapkan dapat memberikan alternatif bagi emiten dalam memenuhi kewajiban mereka dengan lebih efisien sesuai dengan standar kualitas yang baik,” tutur dia.
Dalam pemaparannya pada webinar yang dihadiri perwakilan emiten anggota AEI Ilham Akbar, CEO Reporthink.AI mengatakan, Reporthink.AI adalah jawaban bagi perusahaan yang ingin menyusun SR dengan cara yang lebih efisien dan hemat biaya.
“Platform ini memungkinkan perusahaan membuat laporan dengan mudah, cukup dengan drag-and-drop, dan dalam waktu cepat. Jika semua data telah terlengkapi, hanya dibutuhkan sekitar 24 jam untuk menghasilkan laporan yang sesuai dengan standar lokal maupun global,” jelsa dia.
Tidak hanya itu, Reporthink.AI menghadirkan sejumlah inovasi lain seperti Multi-Language Support yang memungkinkan laporan disadur ke berbagai bahasa untuk menjangkau audiens global, Smart Document yang menghasilkan laporan interaktif, hingga fitur Report by Voice yang memungkinkan laporan dibacakan dengan suara CEO, sehingga lebih inklusif dan menciptakan ‘voice of the company’.
Reporthink.AI dinilai menjadi solusi ideal bagi perusahaan besar maupun kecil yang ingin memenuhi kewajiban pelaporan tanpa repot. Pembuatan pelaporan menjadi lebih efisien dan terjangkau, sehingga perusahaan dapat fokus pada strategi bisnis tanpa terbebani proses pelaporan.
Dengan biaya yang kompetitif dan teknologi canggih, layanan ini diharapkan dapat membantu emiten di pasar modal Indonesia, baik perusahaan besar maupun kecil, untuk memenuhi kewajiban pelaporan keberlanjutan dengan lebih mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(HUS)