Surabaya (beritajatim.com)– Raut wajah Muntahir Somoradijo (82) dan Siti Marmah (72) suami istri yang sehari-hari menjadi tukang parkir asal Bojonegoro tak kuat menahan haru ketika akan segera menunaikan haji. Mereka berdua sudah tiba di Asrama Haji Embarkasi, Sabtu (11/05/2024) sebelum akhirnya berangkat ke Tanah Suci.
Kedua pasutri itu sehari-hari membuka lahan parkir di depan rumahnya di Desa Jetak, Bojonegoro, tepatnya di depan Taman Rajekwesi. Dalam sehari, pasutri itu memiliki penghasilan Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.
“Uangnya ya buat hidup mas. Serba pas-pasan tapi Alhamdulillah kami berdua bisa berangkat,” kata Muntahir, Minggu (12/05/2024).
Pasutri ini setiap harinya menyisihkan uang untuk ditabung agar bisa berhaji bersama. Walaupun sudah hidup pas-pasan, pasutri itu tidak lupa untuk rutin menyisihkan uang untuk infaq dan beramal. Muntahir tidak pernah takut kekurangan ketika hartanya digunakan untuk kepentingan agama dan saling membantu.
“Tiap bulan dapat berapa ya saya infaq. Infaqnya saya bagi-bagikan ke anak-anak. Pokoknya kalau ada orang yang enggak punya atau anak yatim gitu. Terus setiap bulan infaqnya, setiap bulan disisihkan,” katanya.
Sementara Siti, tidak bisa menahan air mata harunya. Ia berkali-kali harus mengusap air mata karena tidak menyangka bisa berhaji bersama dengan pasangan hidupnya. Siti menceritakan telah mendaftar haji sejak tahun 2012. Setelah berhasil mendaftar, kedua pasangan ini menyempatkan untuk olahraga rutin agar bisa mengikuti ibadah haji secara utuh. Mereka sadar usianya sudah tidak muda lagi dan khawatir tidak bisa menunaikan ibadah haji dengan maksimal.
“Saya bersyukur Alhamdulillah saya kok bisa baik haji barengan dengan bapak. Bersyukur sekali sama Allah. Iya ada keinginan [sejak muda],” pungkasnya.
Pasutri dengan empat anak ini akan berangkat ke Makkah pada Minggu (12/05/2024) besok. Keduanya masuk di kloter 3 jamaah Haji Embarkasi Surabaya. [ang/aje]