Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengundang pelaku usaha Brasil untuk berinvestasi di sektor kemaritiman, sekaligus mendukung program hilirisasi sumber daya alam Indonesia.
Presiden Ke-8 RI itu menyatakan Indonesia memiliki cadangan perikanan terbesar kedua atau ketiga di dunia, tetapi kekurangan 40.000 kapal penangkap ikan berkapasitas 150—300 GT (Gross Tonage) atau ukuran volume kapal.
Hal ini disampaikannya di depan sejumlah pelaku usaha dari Brasil saat menghadiri Indonesia-Brazil Business Forum, yang digelar di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (17/11/2024).
“Saya bicara dengan para ahli, saya kira mungkin sumber daya perikanan kami di dunia nomor 2 atau 3, potensinya sangat-sangat besar. Namun, kami butuh 40.000 kapal penangkap ikan [kapasitas] 150 GT—300 GT. Jadi ini bidang yang kami mengundang kerja sama asing untuk ikut serta dalam ekonomi kami,” tuturnya dalam forum itu.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu juga menyoroti banyaknya kesamaan antara Indonesia dan Brasil, mulai dari sumber daya alam maupun visi strategis untuk masa depan.
Menurutnya, Indonesia dan Brasil adalah negara besar dengan populasi yang besar dan memiliki sumber daya yang melimpah.
Menurutnya, apabila saat ini Brasil sudah maju dalam industrinya, sementara Indonesia sedang berusaha menyusul melalui industrialisasi. Sehingga, Prabowo meyakini kedua Negara bisa menciptakan sinergi yang baik dan hubungan yang saling menguntungkan.
Tak hanya sektor Maritim, Prabowo pun juga mendorong agar pengusaha Brasil menyuntikkan modal di Indonesia. Khususnya, sektor nuklir.
“Kami juga memiliki mineral penting Kami berencana untuk merancang dan memproduksi reaktor nuklir kami sendiri, sehingga kami juga dapat bekerja sama dengan industri Brasil,” pungkas Prabowo.