Jakarta –
Pemerintah melakukan stratifikasi atau pelebaran batas daya pada beberapa golongan tarif listrik PT PLN (Persero) yakni traksi, curah, bisnis dan rumah tangga. Salah satu tujuan pelebaran batas tarif ini adalah untuk efisiensi.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menerangkan, selama ini untuk rumah tangga besar dilayani dengan menggunakan tegangan rendah. Menurutnya, hal itu menyulitkan dalam hal menyalurkan listrik.
“Ketika dia sudah memerlukan listrik yang besar dayanya, kemudian selama ini hanya menggunakan tegangan rendah, sehingga agak menyulitkan,” kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Dia melanjutkan, penyaluran listrik menggunakan tegangan rendah juga memiliki risiko energi yang susut (losses). Kemudian, secara estetika juga tidak baik karena banyaknya kabel berseliweran.
“Secara efisiensi ketika kita mengalirkan listrik tegangan rendah, itu loseesnya lebih tinggi dan tentu secara estetika, kabel-kabel berseliweran untuk mengalirkan dari tiang-tiangnya PLN ke rumah dengan apa namanya daya besar sudah tidak memenuhi estetika,” paparnya.
Dia menambahkan, pelebaran batas daya ini juga untuk memenuhi kebutuhan pelanggan seperti Kereta Cepat Whoosh. “Kemudian ada traksi karena kita ada Whoosh ya, nanti akan disampaikan daya dan apa namanya yang tercover di dalam traksi itu,” ungkapnya.
Selanjutnya, juga untuk melengkapi golongan curah yang selama ini dilayani dengan tegangan menengah. “Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah curah, curah itu adalah untuk yang memegang wilayah usaha. Kita selama ini belum ada curah untuk tegangan tinggi, yang ada adalah tegangan menengah,” ungkapnya.
Jisman mengatakan, pelebaran batas daya yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero) tidak mengubah besaran tarif. Dia mengatakan, bagi pemerintah langkah ini menguntungkan karena adanya efisiensi dari sisi losses.
Pengendalian juga akan berdampak biaya pokok penyediaan (BPP) listrik, serta berdampak juga pada tarif. “Di tarif akan ada subsidi dan kompensasi. Nah tentu kalau kita sudah menurunkan BPP, maka pemerintah bisa menurunkan subsidi dan kompensasinya,” ungkapnya.
Menurutnya, pelanggan juga akan diuntungkan. Dia bilang, pelanggan akan lebih hemat dalam investasi saat berlangganan tegangan tinggi jika dibandingkan tegangan menengah.
“Kemudian di sisi PLN tentunya juga sangat menguntungkan, karena akan menambah keandalan ketika nanti di TM (tegangan menengah) tentu terlalu banyak kabel dan gangguan akan banyak timbul, kemudian dengan tegangan tinggi akan lebih sedikit,” ujarnya.
(acd/das)