Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bitcoin Bak Racun Tikus bagi Warren Buffet

Bitcoin Bak Racun Tikus bagi Warren Buffet

Jakarta: Meskipun banyak manajer aset dan investor papan atas berinvestasi dalam, atau setidaknya terbuka terhadap kripto dan bitcoin, beberapa diantaranya tetap ragu untuk mengadopsi aset tersebut. Paling menonjol anti-bitcoin adalah investor legendaris, Warren Buffett.
 
Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu, 16 November 2024, strategi Buffett untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan solid yang terus-menerus menghasilkan uang tunai dan nilai telah sangat berhasil. Hal ini telah memungkinkan perusahaannya, Berkshire Hathaway, untuk bertahan melalui masa-masa puncak dan palung pasar
 
“Jika Anda membeli sesuatu seperti bitcoin atau mata uang kripto lainnya, Anda tidak benar-benar memiliki sesuatu yang menghasilkan apa pun. Anda hanya berharap orang berikutnya akan membayar lebih,” ucap Buffett dalam sebuah wawancara pada 2018 silam.
 
Pada rapat pemegang saham Berkshire di 2022, Buffett menjelaskan pendiriannya tentang bitcoin dengan mengatakan, “Jika Anda mengatakan kepada saya Anda memiliki semua bitcoin di dunia dan Anda menawarkannya kepada saya seharga USD25, saya tidak akan menerimanya karena apa yang akan saya lakukan dengannya? Saya harus menjualnya kembali kepada Anda dengan cara apa pun. Itu tidak akan menghasilkan apa-apa.”
 
Tidak benar-benar benci investasi kripto
 
Buffett menentang bitcoin dan kripto secara umum. Namun, sikap ini tidak sepenuhnya tercermin dalam investasi perusahaannya. Berkshire Hathaway banyak berinvestasi di perusahaan fintech Brasil Nu Holdings Ltd. Investasi tersebut merupakan investasi terbaik pada 2023.
 
Didirikan pada 2013, Nu awalnya menawarkan rekening bank berbiaya rendah dan pinjaman pribadi melalui format yang jauh lebih digital daripada pesaingnya. Pada 2022, perusahaan meluncurkan Nucripto, yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual lebih dari 15 token.
 
Meskipun bisnis kriptonya hanya menyumbang sebagian kecil dari pendapatannya, perusahaan ini masih beroperasi di bidang kripto, dan basis pelanggannya terus bertambah. Perusahaan ini juga meluncurkan mata uang kripto miliknya sendiri yang disebut Nucoin.
 

 
Buffett telah menginvestasikan USD500 juta di Nu Holdings melalui putaran pendanaan seri G sebelum perusahaan tersebut go public pada Desember 2021. Beberapa bulan kemudian, Buffett meningkatkan kepemilikannya sebesar USD250 juta lagi, sehingga menghasilkan total investasi sebesar USD750 juta.
 
Investasi tersebut telah membuahkan hasil. Saham Nu naik hampir 50 persen pada 2024 saja dan baru-baru ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Hal ini juga terjadi setelah 2023, di mana sahamnya naik hampir 100 persen.
 
Keuntungan besar ini dapat mengalihkan fokus Buffett ke kripto. Melihat laba yang diperoleh dari bisnis terkait kripto dapat menyebabkan investor memikirkan kembali strategi dan pendiriannya terhadap kripto.
 
Bitcoin telah mengungguli sebagian besar indeks utama sejauh ini pada 2024. Token tersebut naik hampir 70 persen pada tahun ini, jauh di atas S&P 500, yang naik lebih dari 10 persen pada 2024. (Ridini Batmaro)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(HUS)